Meski Elite Partai Ganti Koalisi, Pendukung Anies dan Prabowo Tetap Tak Pindah Haluan

Meski Elite Partai Ganti Koalisi, Pendukung Anies dan Prabowo Tetap Tak Pindah Haluan

Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto.--Istimewa

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, terungkap bahwa basis massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat masih cenderung memilih calon presiden dari koalisi lama.
 
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan temuan ini dalam sebuah acara televisi pada Selasa (19/9).
 
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa meskipun elite PKB sudah mengambil keputusan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden, sebagian besar basis massa PKB masih lebih memilih Prabowo Subianto dibandingkan dengan Anies Baswedan.
 
“Tapi survei terakhir kami itu basis massa PKB masih lebih banyak yang memilih Prabowo ketimbang  Anies,” ungkap Burhanuddin.
Di sisi lain, basis massa Partai Demokrat, meskipun partainya sudah berpindah dukungan untuk Prabowo Subianto, sekitar 42 persen masih memilih Anies Baswedan.
 
“(simpatisan) Partai Demokrat meskipun elite-nya sudah bercerai dengan Anies,  itu 42 persen masih memilih Anies," ungkapnya lagi.
 
Burhanuddin Muhtadi menyampaikan pentingnya partai politik untuk mengkomunikasikan perubahan dukungan politik atau koalisi kepada basis massa mereka.
 
Hal ini memungkinkan basis massa untuk bergerak sejalan dengan perubahan yang dilakukan oleh elit partai dalam upaya memenangkan Pilpres 2024.
Penting untuk dicatat bahwa sebelumnya, PKB dan Partai Demokrat telah mengubah dukungan politik mereka menjelang Pilpres.
 
Awalnya, PKB bersama dengan Prabowo Subianto dan Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
 
Namun, PKB kemudian memutuskan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden.
 
Partai Demokrat juga mengalihkan dukungannya dari Anies Baswedan ke Prabowo Subianto.
Perubahan dalam dinamika politik ini telah memengaruhi elektabilitas calon presiden.
 
Survei yang dilakukan oleh Politika Research and Consulting (PRC) menunjukkan bahwa setelah Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden, tingkat keterpilihan atau elektabilitas Anies meningkat signifikan di Jawa Timur.
 
Dibandingkan dengan data dari April 2023 yang menunjukkan tingkat elektabilitas Anies sebesar 14 persen, pada bulan September 2023 elektabilitasnya naik menjadi 18,3 persen.
 
Sebaliknya, elektabilitas Prabowo Subianto mengalami penurunan drastis dari 40,5 persen pada April 2023 menjadi hanya 32,3 persen pada September 2023.
Selain itu, survei tersebut juga menunjukkan bahwa dalam waktu satu minggu setelah deklarasi Anies-Muhaimin (AMIN), sekitar 22,4 persen pemilih dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai beralih mendukung pasangan AMIN.
 
Perubahan ini menjadi bagian dari dinamika politik yang semakin berkembang menjelang Pilpres 2024.
 
Pengamat politik juga mencatat bahwa dukungan terhadap pasangan AMIN bukan hanya terjadi di Jawa Timur tetapi juga di Jawa Barat.
 
Para relawan JABAR MANIES (Jawa Barat Bersama Anies) menyatakan keyakinan bahwa Jawa Barat akan dimenangkan oleh pasangan AMIN dengan target kemenangan hingga 80 persen.
"Setelah deklarasi AMIN, yakin Jawa Barat akan dimenangkan Anies dan Gus Muhaimin dengan target 80 persen," ujar Tarmidzi Yusuf, Ketua Relawan JABAR MANIES.
 
Mereka mengklaim bahwa banyak pemilih yang sebelumnya mendukung Prabowo sudah beralih ke AMIN di Jawa Barat.
 

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya