Momen Jokowi dan Ketua PBNU Saling Puji 'Kekuatan' NU

Momen Jokowi dan Ketua PBNU Saling Puji 'Kekuatan' NU

Jokowi hadiri Munas NU.--NU Online

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki potensi besar yang perlu dikelola dan diorganisir dengan baik.
 
Pernyataan ini disampaikan oleh Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al Hamid, Jakarta, pada Senin (18/9).
 
Jokowi mengakui bahwa kekuatan NU sangat luar biasa, dengan jumlah anggota yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia serta beberapa negara lain.
 
Ia berpendapat bahwa potensi besar ini perlu dikonsolidasi dan dikelola secara efisien.
"Kekuatan besar ini perlu dikonsolidasi, perlu diorganisasi dengan baik," ujar Jokowi.
 
Selain itu, Jokowi ingin melihat NU lebih aktif dan berperan dalam berbagai aspek kehidupan, bukan hanya dalam bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, tetapi juga dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, profesionalisme, serta kewirausahaan.
 
Presiden menganggap bahwa NU harus menjadi pemain penting dalam kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan.
 
Presiden Jokowi juga memberikan dukungannya terhadap upaya digitalisasi yang akan dilakukan oleh Pengurus Besar NU.
Ia menganggap bahwa digitalisasi dapat menjadi alat untuk mengonsolidasikan dan mengorganisasi kekuatan NU, baik di dalam maupun di luar negeri.
 
Jokowi mengingatkan bahwa banyak anggota NU yang sedang mengejar pendidikan di luar negeri, terutama dalam bidang teknologi baru, kecerdasan buatan, dan pemahaman tentang masa depan.
 
"Digitalisasi bisa masuk sebagai pintu masuknya untuk mengonsolidasikan kekuatan NU," kata Jokowi.
 
Namun, ia menekankan bahwa mereka tidak akan kehilangan identitas mereka sebagai muslim dan nahdliyin, dan mereka diharapkan dapat berkontribusi dalam memecahkan masalah di akar rumput dan meningkatkan kesejahteraan umat.

BACA JUGA:Gas Lur! iPhone 15 & iPhone 15 Pro Max: Spesifikasi, Harga, dan Fitur Lengkap

Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya menghubungkan antara warga NU di luar negeri dengan umat di Indonesia, sehingga mereka dapat menjadi bagian dari solusi dalam memajukan nahdliyin di tingkat lokal.
 
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, memberikan penghormatan dan apresiasi kepada Presiden Jokowi.
 
Gus Yahya mengakui bahwa Jokowi telah memberikan banyak dukungan kepada NU selama masa jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU.
 
"Pak Presiden tidak pernah jauh-jauh dari PBNU," ujar Gus Yahya.
Ia mengingatkan bahwa ketika seseorang memberikan bantuan atau penghormatan, itu harus direspons dengan tindakan yang setara atau bahkan lebih baik.
 
Gus Yahya juga mengukuhkan Jokowi sebagai anggota Dewan Pengampu Keluarga Maslahat NU dalam acara tersebut sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi Jokowi terhadap NU.
 
Munas dan Konbes NU berlangsung di dua tempat berbeda, yaitu Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, dan Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
 
Muktamirin (peserta muktamar) akan menginap di Asrama Haji, sementara acara pembukaan diadakan di Pesantren Al Hamid dan sidang pleno akan dipusatkan di Asrama Haji.
 
Acara ini dihadiri oleh beberapa menteri, termasuk Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
 
 

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: