Bertamu ke Rusia, Kim Jong Un Diberi Oleh-Oleh Canggih oleh Putin

Bertamu ke Rusia, Kim Jong Un Diberi Oleh-Oleh Canggih oleh Putin

Kim Jong Un saat bertemu Vladimir Putin.--Twitter/@REVMAXXING

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mendapatkan sejumlah buah tangan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, setelah berkunjung ke Rusia.
 
Oleh-oleh tersebut termasuk lima drone peledak, satu drone pengintai, rompi antipeluru, hingga sistem perlindungan pakaian khusus yang tak terdeteksi oleh kamera pendeteksi panas.
 
Putin memberikan hadiah ini kepada Kim Jong-un selama kunjungannya ke Rusia.
 
Kantor Berita Rusia, TASS, mengungkapkan oleh-oleh yang diberikan kepada Kim Jong-un dalam pernyataannya.
Oleh-oleh tersebut mencakup lima drone kamikaze dan drone pengintai Geran 25 yang mampu lepas landas secara vertikal.
 
Selain itu, Gubernur Primorye, wilayah yang berbatasan dengan China dan Korea Utara, memberikan Kim Jong-un satu set perlindungan antipeluru.
 
Kehadiran Kim Jong-un di Rusia selama kunjungannya berfokus pada masalah militer.
 
Dalam perjalanan ini, Kim bertemu dengan Putin dan memeriksa sejumlah peralatan militer Rusia.
Selama kunjungan ini, Moskow dan Pyongyang memiliki potensi kerja sama dalam hal amunisi, dengan Rusia tertarik untuk membeli amunisi dari Korea Utara untuk mengisi stoknya dalam konflik di Ukraina.
 
Selain itu, Korea Utara menginginkan bantuan teknologi dan dukungan Rusia untuk mengembangkan program rudalnya yang telah dikritik secara internasional.
 
Kim juga mengunjungi pabrik pesawat tempur di Rusia dan memeriksa pesawat pengebom dan senjata canggih lainnya.
 
Selama kunjungannya ke Rusia, Kim Jong-un juga melakukan kunjungan yang lebih santai, seperti mengunjungi sebuah kampus dan menonton pertunjukan walrus di akuarium Rusia.

BACA JUGA:Sudah Habiskan Banyak Uang, Chelsea Masih Saja Sulit Menang

Ini menunjukkan bahwa selama kunjungan ini, Kim ingin menjalin hubungan baik dengan Rusia di berbagai bidang, termasuk militer dan budaya.
 
Kunjungan Kim Jong-un ke Rusia ini telah menimbulkan kekhawatiran di Barat, terutama terkait potensi kerja sama antara Moskow dan Pyongyang dalam menghadapi sanksi internasional dan perdagangan senjata.
 
Kunjungan ini juga menyoroti pentingnya hubungan antara kedua negara dalam menghadapi tekanan dari negara-negara Barat.
 
Kunjungan Kim Jong-un ke Rusia menjadi yang pertama setelah pandemi COVID-19, dan ini menjadi perhatian khusus bagi banyak pihak.
Kim Jong-un menghabiskan enam hari di Rusia, yang mencakup pertemuan dengan Putin di pelabuhan luar angkasa Vostochny.
 
Kehadiran Kim Jong-un di berbagai situs militer dan teknologi Rusia selama kunjungannya menunjukkan minatnya dalam mendapatkan teknologi dan dukungan dari Rusia.
 
Hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa Korea Utara ingin memperoleh dukungan dari Rusia dalam upayanya untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya yang ketinggalan zaman.
 
Selama kunjungannya, Kim Jong-un dan Putin membahas berbagai aspek kerja sama, termasuk kemungkinan kerja sama militer, pertukaran senjata, dan pengembangan teknologi.
 
 
Ini adalah langkah penting dalam hubungan bilateral antara kedua negara, dan dampaknya dapat dirasakan dalam konteks geopolitik yang lebih luas.
 
Kunjungan Kim Jong-un ke Rusia juga mencerminkan pentingnya hubungan antara kedua negara dalam menghadapi tantangan dari negara-negara Barat.
 
Kerja sama antara Moskow dan Pyongyang dapat mempengaruhi dinamika politik dan keamanan di kawasan Asia Timur dan secara global.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: