Triliun Rupiah Uang Pemda Ngendap di Bank, Menkeu Purbaya: Data Akurat Kok Masih Protes

POSTINGNEWS.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa tampak geram. Ia memastikan data soal uang pemerintah daerah (pemda) sebesar Rp234 triliun yang mengendap di perbankan bukan karangan.

Data itu sahih dan sudah diverifikasi berkali-kali oleh Kementerian Keuangan.

“Data adalah hal yang paling penting. Ketika saya atau Kementerian Keuangan bicara tentang dana di daerah, banyak sekali daerah yang protes dan menyalahkan Kemenkeu dengan data yang tidak akurat,” ujar Purbaya di Upacara Hari Oeang ke-79, Jakarta, Kamis (30/10).

BACA JUGA:Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Bayar Kalau Bukan Negara?

Menurutnya, Kemenkeu tak pernah asal bicara. Semua informasi yang keluar sudah dicek secara berlapis, termasuk oleh Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Askolani.

Purbaya bahkan menegaskan, lembaganya bekerja dengan logika, bukan gosip politik.

“Banyak yang protes tapi kita selalu berpegang kepada data yang resmi dan sudah dicek berkali-kali,” tegasnya.

BACA JUGA:Fraksi Gerindra Pulangkan Rahayu Saraswati ke DPR

Menkeu juga menasihati anak buahnya agar disiplin memeriksa setiap angka yang keluar dari sistem keuangan negara. “Pastikan setiap rupiah digunakan semaksimal mungkin untuk kemakmuran masyarakat,” katanya.

Purbaya menyebut, data Rp234 triliun itu bersumber dari laporan Bank Indonesia (BI) per September 2025.

BI sendiri memastikan datanya akurat karena berasal dari laporan bulanan bank-bank pelapor.

BACA JUGA:Heran Gibran Rayakan Sumpah Pemuda dengan Mancing, Roy Suryo: Membagongkan, Bukan Membanggakan

“Bank menyampaikan data tersebut berdasarkan posisi akhir bulan dari bank pelapor,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso.

Namun, pernyataan Purbaya ini langsung memicu dilema. Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution membantah dan menyebut saldo kas daerahnya hanya Rp990 miliar, bukan Rp3,1 triliun.