Kepala BPOM Ungkap Kasus Gagal Ginjal Pada Anak, Disebabkan Bioterrorism dan Fasilitas Ilegal?
Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito ungkap dibalik kasus gagal ginjal akut di podcast Deddy Corbuzier-tangkap layar (Deddy Corbuzier)-Youtube
"Bayangkan, kandungannya dibandingkan ambang batasnya 0,5 mg/ berat badan sampai sekitar 400 kalinya. Jadi, bukan cemaran lagi memang konsentrasi cemaran tersebut jadi pelarutnya" ungkap Penny.
BACA JUGA:Catat 5 Langkah Atasi Nyeri Punggung, Yuk Lakukan Segera!
BACA JUGA:Resmi! Raja Malaysia Tunjuk Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri ke-10
Penny kembali mengungkapkan adanya pihak ilegal yang sengaja melakukan tindakan kejahatan dengan mencampur dan memalsukan lalu menjualnya ke pasaran.
"Jadi ada satu fasilitas ilegal dimana mereka mencampur dan ada pemalsuan. Jadi, industri farmasi itu mendapat pasokan bahan pelarut yang dipalsukan" kata Penny.
Penny menjawab mengenai pertanyaan Deddy mengenai konspirasi, ia belum tahu apakah terdapat kasus konspirasi didalamnya atau tidak. Justru ia menjawab asal muasal bahan pelarut tersebut didapatkan hingga masuk ke produksi farmasi.
"Jadi bahan pelarut tersebut produk import, padahal itu digunakan secara umum sebagai bahan pelarut. Tapi pada saat masuk, kalau akan digunakan untuk produksi farmasi ada tahapan pemurnian sehingga akan mahal dibanding yang kimia."
BACA JUGA:Akhirnya Livy Renata Buka Suara Soal Sindirannya ke Deddy Corbuzier: Tiba-tiba Dia Nyenggol Saya Sih
BACA JUGA:Oki Setiana Dewi Terus Berikhtiar Demi Kesembuhan Sang Ibunda: Allah Sedang Menguji Keluarga Kami
Sebelum terjadi kasus gagal ginjal akut di Indonesia, kebijakan mengenai bahan pelarut ini tidak sepenuhnya diatur oleh BPOM dan mengungkapkan alasannya.
“Karena yang menggunakan pelarut ini tidak hanya industri farmasi,” ungkap Penny Lukito.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: berbagai sumber