Warga RI Makin Gemar Pinjol, Kredit Macet Meroket Gegara Py Later!

Warga RI Makin Gemar Pinjol, Kredit Macet Meroket Gegara Py Later!

Ilustrasi maraknya penggunaan BNPL karena adanya kemudahan serta kecepatan dalam proses persetujuan pemberiannya--

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Semakin maraknya penggunaan produk keuangan Buy Now Pay Later (BNPL), bahkan jumlahnya saat ini telah melewati penggunaan kartu kredit.

Jumlah outstanding amount atau jumlah utang yang belum terbayarkan dari BNPL adalah sebesar Rp 25,16 triliun per semester I-2023, hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) Yohanes Arts Abimanyu.

Sementara jumlah keseluruhan outstanding yang termasuk kredit macet atau non performing loan (NPL) adalah sebesar Rp 2,15 triliun.

BACA JUGA:Hati-hati Pinjol! Kredit Macet Bisa Bikin Susah Dapet Pekerjaan

Adapun total dari jumlah tersebut ada sebanyak 13 juta berasal dari pengguna BNPL, yang mana telah melewati lebih 2 kali lipat pengguna kartu kredit yang sebanyak 6 juta.

Menurut Yohanes, maraknya penggunaan BNPL ini sebab adanya kemudahan serta kecepatan dalam proses persetujuan pemberiannya.

Selain itu, banyaknya promo-promo di merchant dan platform e-commerce dengan memakai pembayaran melalui BNPL. 

Belum lagi, pertumbuhan ekonomi setelah Covid-19 juga mendukung permintaan atas paylater.

BACA JUGA:Bank OCBC NISP Ajukan Gugatan atas Kredit Macet PT HSI, Tuntut Kompensasi Puluhan Juta Dollar

"Tetapi perlu diingat bahwa kemudahan dan kecepatan harus dibarengi dengan manajemen risiko kredit yang mencukupi. Apalagi paylater ini juga banyak didukung oleh bank, multifinance dan P2PL yang menawarkan kemudahan dalam pemberian dana bagi paylater," tutur Yohanes dilansir dari CNBC Indonesia, pada Kamis 24 Agustus 2023.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendata NPL layanan buy now paylater (BNPL) per April 2023 menjangkau 9,7% atau di atas batas aman 5%. Berdasarkan umur, rentang usia muda 20 tahun hingga 30 tahun turut menyumbang 47,78% terhadap rasio NPL BNPL.

Tanggapan OJK atas hal tersebut bahwa tingkat inklusi keuangan pada rentang umur muda tersebut tergolong tinggi yakni telah mencapai hingga 86%. 

Selain itu tingkat tersebut juga selalu naik tiap tahunnya, namun tidak disertai dengan peningkatan tingkat literasi keuangan.

BACA JUGA:Hebat! Ini Dia Cara Langganan Netflix Tanpa Kartu Kredit : Hanya Pakai Pulsa Saja

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya