Indeks Korupsi Indonesia Memburuk, Mahfud Md Kaget

Indeks Korupsi Indonesia Memburuk, Mahfud Md Kaget

Indeks korupsi Indonesia di tahun 2021.--Twitter/TIIndonesia

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menkopolhukam, Mahfud MD, mengaku kaget dengan penurunan atau memburuknya angka indeks korupsi di Indonesia.
 
Pernyataan ini disampaikan oleh Mahfud dalam acara KPPU (Komisi Pengawasan Persaingan Usaha) yang diadakan di Sarinah pada hari Minggu (11/6).
 
Menurut Mahfud, indeks persepsi korupsi di Indonesia mengalami penurunan yang drastis pada tahun 2022.
 
Pada awal masa reformasi, indeks tersebut berada di angka 20, yang sangat rendah.
 
Namun, indeks tersebut terus meningkat hingga mencapai 38 pada tahun 2021.
 
 
"Yang menarik indeks persepsi korupsi kita di tahun 2022 itu turun, terjun bebas. Kalau di awal order baru indeks persepsi korupsi kita 20, masih rendah sekali. Tapi setelah Reformasi naik terus sampai akhirnya di 2021 mencapai 38. rata-rata naik 1 lah, kalau turun sedikit, ya naik lagi," jelas Mahfud.
 
Meskipun angkanya hanya sedikit, kata dia, penurunan ini sangat mengejutkan.
 
Mahfud menjelaskan bahwa penurunan ini menunjukkan adanya penyebaran korupsi yang semakin luas.
 
"Korupsinya makin menjadi-jadi berarti. Di sektor-sektor mana itu? saya sebagai Menkopolhukam mengundang lembaga-lembaga internasional itu. Kesimpulannya itu memang terjadi conflict of interest di dalam jabatan-jabatan politik," jelasnya.
 
Sebagai Menkopolhukam, Mahfud mengundang lembaga-lembaga internasional untuk membahas hal ini.
 
 
Hasilnya menunjukkan adanya konflik kepentingan di dalam jabatan-jabatan politik.
 
Korupsi terjadi di DPR, dengan transaksi yang terjadi di balik meja, serta di Mahkamah Agung yang dapat membeli kasus hukum.
 
Korupsi juga terjadi di pemerintahan dan birokrasi.
 
Mahfud menambahkan bahwa korupsi semacam itu terlihat jelas.
 
Namun, hal ini lebih diperhatikan oleh lembaga-lembaga internasional.
 
 
"Mungkin tidak bisa kita lihat dari mata kita sendiri makanya kita menjadi kaget loh kok begitu. Itu yang melihat dunia internasional. Mereka bertanya orang-orang yang pernah punya urusan di Indonesia itu apa masalahnya," pungkas Mahfud MD.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: