Jokowi Dikritik Pakar Hukum Tata Negara: Saya Kira Sangat Tidak Etis!

Jokowi Dikritik Pakar Hukum Tata Negara: Saya Kira Sangat Tidak Etis!

Jokowi dikritik oleh Pakar hukum tata negara-@jokowi-Instagram

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Jokowi mendapat kritik keras dari pakar hukum tata negara karna telah mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) 2024.

Pakar hukum tata negara Bivitri Susanti menilai pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mendukung Prabowo Subianto nyapres melanggar kode etik.

Pasalnya, pernyataan Jokowi terang-terangan menunjukkan endorsement terhadap Calon Presiden berikutnya.

BACA JUGA:Miris! Dibayar Rp 750 Ribu, Aksi 2 Pemeran Video Mesum Kebaya Merah Sesuai Pesanan Seseorang via Twitter!

Sebagai penyelenggara negara menurut Bivitri ada batas-batas etik yang tinggi dan Jokowi tidak memenuhi hal tersebut.

“Memang ada sebagian yang pasti akan bilang itu hanya basa-basi. Tapi justru di situ letak etik bagi penyelenggara negara. Dalam keseharian, dalam berkomentar, ada batas-batas etik yang tinggi karena bisa berpengaruh pada situasi politik, bahkan kebijakan,” kata Bivitri dalam program Political Show Selasa, 8 November 2022.

Bivitri berpendapat seharusnya Jokowi tidak mendukung para menterinya yang menjadi capres tapi tidak mengundurkan diri.

"Saya kira ini sangat tidak etis. Menurut saya, ini harus kita kritik keras Pak Jokowi," kata Bivitri dalam program Political Show Selasa, 8 November 2022.

BACA JUGA:'Tak Percaya' Formula E Untung Rp 6,4 Miliar, Gilbert Simanjuntak Desak BPK Lakukan Audit: Kami Tunggu!

Sebelumnya, Jokowi menyebut pilpres berikutnya giliran kemenangan Prabowo. Hal itu ia sampaikan saat membahas pengalaman memenangi Pilpres 2014 dan 2019.

"Dua kali di pilpres juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," ujar Jokowi di puncak peringatan ulang tahun Perindo di MNC Tower Jakarta Senin, 7 November 2022.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: