Armada Laut China Keluyuran sampai Pasifik, Taiwan Terlihat Berusaha Menutupi Ketakutan

Armada Laut China Keluyuran sampai Pasifik, Taiwan Terlihat Berusaha Menutupi Ketakutan

Taiwan peringkatkan China soal sejarah perang-ilustrasi-

JAKARTA, PostingNews.id — Pemerintah Taiwan kelihatan mulai gelisah melihat gerak-gerik tetangga besarnya di seberang Selat. China kembali memamerkan otot militernya dengan mengerahkan kapal perang dari Laut Kuning, menyapu Laut China Timur, lalu menutup babaknya sampai ke Pasifik Barat. Bukan pamer kecil-kecilan, tapi iring-iringan yang bikin radar Taiwan kerja lembur.

Di Taipei, pejabat pertahanan sudah pasang mata dan telinga. Mereka bilang pola yang sekarang bukan lagi “ritual tahunan” yang biasa lewat begitu saja. Ada aroma tekanan baru yang diarahkan ke stabilitas Indo-Pasifik, semacam pesan bernada keras tapi tanpa perlu mikrofon. Sistem radar strategis Taiwan ikut digenjot buat memetakan jalur armada China yang mondar-mandir lintas samudra.

Kantor kepresidenan menilai pola pelayaran itu tak berdiri sendiri. Rutenya bertingkat, seperti rombongan yang sengaja lewat jalur paling tampak. Mulai dari selatan Laut Kuning, naik sedikit ke perairan Sengketa Laut China Timur, lantas turun ke Laut China Selatan, sebelum akhirnya bablas ke Pasifik Barat.

“Kami memiliki pemahaman yang lengkap mengenai situasi ini” ujar juru bicara kantor presiden, Karen Kuo, dilansir dari AFP, Sabtu, 6 Desember 2025. Pernyataan itu ibarat isyarat bahwa Taipei tidak sedang lengah dan siap menjawab kalau keadaan mendadak memanas.

BACA JUGA:Gakkum Kemenhut Telusuri Perusak Hutan di Tapanuli, 12 Pihak Masuk Radar usai Banjir Besar

Sumber keamanan Taiwan menyebut jumlah kapal yang melintas kali ini lumayan “signifikan”. Meski Kuo enggan membuka angka persisnya, intelijen setempat sudah membisiki bahwa ada kapal perusak, fregat, sampai armada pendukung yang ikut dalam manuver lintas wilayah ini. Intinya bukan satu-dua kapal lewat, tapi rombongan yang bisa bikin peta laut mendadak lebih ramai.

Menurut Kuo, armada China bergerak seperti garis panjang dari selatan Laut Kuning, memotong wilayah dekat Kepulauan Diaoyu di Laut China Timur, lalu turun melewati Laut China Selatan dan terus merambat ke arah Pasifik Barat. “Ini benar-benar menimbulkan ancaman dan berdampak pada Indo-Pasifik dan seluruh kawasan” ujarnya.

Taipei, sambil meminta Beijing tidak menambah panasnya suhu geopolitik, tetap menunjukkan posture percaya diri. Mereka bilang tidak gentar menghadapi pola yang mungkin bisa mengarah ke eskalasi. “Kami juga percaya diri bahwa kami dapat menangani hal ini dengan baik” kata Kuo kepada AFP.

Sementara itu dari Beijing, suasananya seperti biasa: pernyataan resmi belum keluar, tapi nada diplomatik standar tetap dilontarkan. Ketika ditanya soal pengerahan kapal perang, Kementerian Luar Negeri China memilih menjawab dengan formula umum.

"Saya ingin menekankan bahwa China secara konsisten mengikuti kebijakan defensif” ujar juru bicara Lin Jian. Ia bilang operasi angkatan laut dan penjaga pantai dilakukan “sesuai hukum domestik China dan hukum internasional” sambil meminta pihak lain tidak “bereaksi berlebihan”.

BACA JUGA:Sawit Jadi Biang Kerok Tambahan, Banjir Sumatera Tidak Cuma Urusan Cuaca

Di Taiwan, narasinya jelas. Mereka menilai gerakan ini tak bisa dilepaskan dari upaya Beijing menegaskan klaimnya atas pulau itu. China yang sejak dulu menyebut Taiwan sebagai wilayahnya memang tidak pernah menutup opsi penggunaan kekuatan, sehingga iring-iringan kapal perang ke berbagai rute strategis dianggap bagian dari tekanan politik ala laut lepas.

Kepala intelijen Taiwan Tsai Ming-yen sebelumnya sudah mengingatkan bahwa Oktober sampai Desember merupakan masa favorit China untuk latihan besar. Ia memperingatkan bahwa apa yang selama ini disebut “latihan rutin” bisa berubah menjadi simulasi serangan kalau Beijing mau. Karena itu, Taipei merasa perlu mengencangkan pengawasan penuh supaya tidak tersusul langkah bila suasana mendadak berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share