Upaya BNPB Tangani Dampak Risiko Banjir di Pati
Membangun Ketangguhan dari Ketitang Wetan: Upaya BNPB Tangani Dampak Risiko Banjir di Pati--
BACA JUGA:Dua Juta Penerima Bansos Ternyata Bukan Orang Miskin
Delapan titik tanggul pun akhirnya jebol. Airnya mengepung seluruh desa seisinya. Lebih dari 2.500 jiwa terdampak.
Seluruh rumah terendam dengan tinggi muka air antara 50-100 sentimeter. Anak-anak tak bisa pergi ke sekolah, para petani terpaksa menggantung cangkul dan memilih untuk menyelamatkan harta benda. Seolah harus pasrah menerima mimpi buruk yang menjadi kenyataan.
Nestapa yang dialami warga Ketitang Wetan menjadi perhatian pemerintah pusat. Pada hari Selasa (28/10), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto atas arahan Presiden Prabowo Subianto, memerintahkan Direktorat Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD), untuk hadir mendukung dan membersamai warga Desa Ketitang Wetan.
BACA JUGA:DPR Larang Klinik Haji di Saudi, Wachid: Jangan Sampai Jemaah Jadi Tarzan di Rumah Sakit
Selepas petang, Balai Desa Ketitang Wetan menjadi lokasi pertemuan antara BNPB dengan warga. Pada momentum yang akrab itu, warga menumpahkan segala rasa.
Kepada Direktur DSDD, Agus Riyanto yang didampingi Unsur Pengarah, Rahmawati Husein, Tenaga Ahli BNPB, Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Kepala BPBD Kabupaten Pati, warga tidak meminta apapun, kecuali hanya berharap dua hal.
Pertama memiliki tanggul permanen sebagai benteng pelindung kehidupan di rumah sendiri, kedua normalisasi Kaligedong.
BACA JUGA:Kebocoran Gas Picu Kebakaran di Jakut, Seorang Lansia Tewas
Mendengar aspirasi tersebut, Direktur DSDD Agus Riyanto memahami apa yang menjadi keresahan warga.
Kepada mereka, Agus mengatakan bahwa, BNPB bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Pati berkomitmen akan mengupayakan seluruh rangkaian upaya penanganan mulai dari jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Pada fase jangka pendek, dukungan yang akan diberikan meliputi; pemenuhan kebutuhan dasar, perbaikan dan penguatan tanggul termasuk sarana serta prasarana yang terdampak.
Perbaikan dan penguatan tanggul secara bertahap telah dilakukan oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serang, Lusi dan Juana.
Sementara secara paralel, BNPB telah mendukung Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak dua hari yang lalu.
BACA JUGA:Proyek Gas Batu Bara RI Bangkit dari Kubur, Bahlil: Sudah Ada 2 Investor Asing yang Ngelirik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News