Ketua GP Ansor Tuai Kecaman Usai Ancam Aniaya Pegawai Trans7

Ketua GP Ansor Tuai Kecaman Usai Ancam Aniaya Pegawai Trans7

Ketua GP Ansor Tuai Kecaman Usai Ancam Aniaya Pegawai Trans7--

POSTINGNEWS.ID - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) angkat bicara menyusul viralnya video orasi yang dibawakan oleh Komisaris BUMD, Muhammad Ainul Yakin, saat aksi di depan kantor Trans7 beberapa waktu lalu.

Dalam pernyataannya, manajemen mengatakan ucapan Ainul tidak merepresentasikan pandangan resmi perusahaan.

Komisaris Utama Transjakarta, Letjen TNI (Purn) Untung Budiharto, menegaskan bahwa pernyataan Ainul merupakan pandangan pribadi dan sama sekali tidak mencerminkan sikap ataupun kebijakan resmi Transjakarta.

BACA JUGA:Prabowo Naikkan Gaji Hakim Gede-Gedean Hingga 280 Persen, Katanya Biar Tak Bisa Disogok

Pernyataan resmi tersebut disampaikan perusahaan untuk meredam kekhawatiran publik.

"Sebagai BUMD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Transjakarta berkomitmen untuk menjaga netralitas, profesionalitas, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika, toleransi, dan kebhinekaan dalam setiap aspek kegiatan dan komunikasi publiknya," kata dia melalui keterangannya, Senin (20/10/2025).

Transjakarta juga menyatakan akan mengambil langkah internal terkait insiden ini.

Dewan Komisaris bersama jajaran Direksi disebutkan akan melakukan klarifikasi internal untuk menelaah dan menindaklanjuti pernyataan yang menimbulkan polemik tersebut.

BACA JUGA:Menteri Lingkungan Hidup Ungkap Rahasia Kotor di Balik Hujan Plastik

Ainul Yakin yang merupakan komisaris Transjakarta dikecam luas oleh Masyarakat setelah video yang merekam orasi Ainul saat massa berunjuk rasa di depan kantor Trans7 beredar luas di media sosial.

Aksi itu dilaporkan terjadi sebagai respons terhadap salah satu program Trans7 yang dinilai menyinggung pesantren dan ulama.

Dalam rekaman itu, Ainul menyampaikan ancaman yang kemudian memicu kecaman.

BACA JUGA:ASN Asal Sidoarjo Terlibat Kasus Pesta Sesama Jenis di Surabaya

"Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian seperti kader Banser menggorok PKI. Halal darah kalian apabila mengolok-olok ulama Nahdlatul Ulama," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News