Bahlil Siapkan 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp618 Triliun, Biar Indonesia Tak Cuma Jualan Bahan Mentah

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia siapkan 18 proyek hilirisasi senilai Rp618 triliun untuk dorong industrialisasi dan ciptakan 276 ribu lapangan kerja baru.-Foto: IG @kesdm-
JAKARTA, PostingNews.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia tampaknya belum mau berhenti mendorong hilirisasi jadi “senjata utama” ekonomi nasional. Ia bilang, pemerintah sedang menyiapkan 18 proyek strategis dengan nilai jumbo Rp618 triliun. Proyek itu diklaim bakal membuka 276 ribu lapangan kerja baru, yang kalau benar terealisasi, bisa jadi salah satu “pabrik kerja” terbesar dalam sejarah Indonesia modern.
“Strategi hilirisasi dipandang penting untuk melepaskan Indonesia dari jebakan ekspor bahan mentah dan memperkuat posisi tawar di rantai nilai global,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, 22 Oktober 2025.
Untuk memastikan ambisinya tidak cuma berhenti di pidato, pemerintah membentuk Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Badan pengelola investasi bernama Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara bakal jadi pengendali proyek-proyek ini.
Dari 18 proyek tersebut, delapan berada di sektor minerba, dua di transisi energi, dua di ketahanan energi, tiga di hilirisasi pertanian, dan tiga lainnya di bidang kelautan.
BACA JUGA:TPU di Jakarta Sudah Penuh, Mau Mati pun Susah, Pramono Anung Usul Kuburan Vertikal
Proyek ini bukan cuma tentang smelter atau pabrik nikel. Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah ingin membangun rantai nilai industri di dalam negeri, agar Indonesia tidak lagi jadi “penonton” di industri global.
Proyek yang dirancang mencakup pengembangan industri alumina, mangan sulfat, stainless steel slab, modul surya, bioavtur, hingga fasilitas penyimpanan minyak. Beberapa proyek bahkan merambah sektor kelautan dan kehutanan agar manfaatnya tidak berhenti di Pulau Jawa saja.
Ia juga mencontohkan smelter emas PT Freeport Indonesia yang baru diresmikan sebagai bukti nyata hilirisasi berjalan. Selain itu, proyek ekosistem baterai kendaraan listrik berkapasitas 15 gigawatt disebut akan menjadi fondasi industri otomotif masa depan Indonesia.
Namun Bahlil tahu, membangun industri tanpa manusia siap pakai sama saja seperti punya pabrik tanpa pekerja. Karena itu, Kementerian ESDM kini juga sibuk menyiapkan sumber daya manusianya. Ia menyebut sudah ada pelatihan dan sertifikasi bagi puluhan ribu tenaga kerja di sektor energi dan pertambangan.
BACA JUGA:KDM Tantang Soal Dana Rp4,1 Triliun, Purbaya: Coba Cek, Jangan-jangan Anak Buahnya yang Ngibulin
“Lebih dari 276.000 peluang kerja baru tercipta dari proyek-proyek hilirisasi tersebut. Langkah ini membuka ruang bagi generasi muda menjadi bagian dari era industrialisasi nueva yang berbasis teknologi dan nilai tambah,” kata Bahlil.
Singkatnya, pemerintah sedang mencoba menjadikan hilirisasi bukan sekadar jargon, tapi warisan ekonomi baru. Dan kalau benar semua proyek ini jalan, mungkin nanti orang akan bilang, hilirisasi Bahlil bukan cuma urusan nikel, tapi nadi baru buat industri Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News