Saat Isu UKT Mahal Mencuat, Universitas di Maumere Bolehkan Mahasiswa Membayar dengan Hasil Bumi
Universitas Di Maumere Bolehkan Mahasiswa Membayar Dengan Hasil Bumi---Istimewa
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Di tengah polemik kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terjadi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan telah dibatalkan oleh Mendikbudristek.
Universitas Muhammadiyah Maumere justru mengambil langkah inovatif untuk membantu mahasiswanya yang kurang mampu.
Universitas yang berlokasi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini menawarkan solusi alternatif pembayaran UKT dengan menerima hasil bumi atau komoditas pertanian sebagai alat pembayaran.
BACA JUGA:WNI Kena Deportasi dari Taiwan Usai Tak Mampu Bayar Denda Gegara Bawa Daging Babi Panggang
Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak petani, nelayan, dan mereka yang berasal dari profesi lain yang mengalami kesulitan ekonomi, agar tetap dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa terbebani masalah biaya.
Dengan adanya opsi pembayaran melalui hasil bumi, Universitas Muhammadiyah Maumere berharap dapat meringankan beban finansial para mahasiswa dan keluarganya.
Langkah ini juga mencerminkan komitmen universitas dalam mendukung keberlanjutan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang ekonominya masih bergantung pada sektor pertanian dan perikanan.
Selain itu, kebijakan ini menunjukkan upaya universitas dalam beradaptasi dengan kondisi sosial-ekonomi masyarakat sekitar, sehingga pendidikan tinggi menjadi lebih inklusif dan terjangkau bagi semua kalangan.
BACA JUGA:Khofifah Indar Parawansa Maju Pilgub Jatim Diusung Nasdem? Ini Kata Willy Aditya
Menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo, kebijakan kampus yang memungkinkan mahasiswa membayar dengan hasil bumi dimulai pada tahun 2018.
Awalnya, seorang mahasiswi mengeluhkan bahwa dia tidak mampu membayar biaya semester. Dia berasal dari keluarga petani dan menyatakan bahwa keluarganya sedang kesulitan uang tunai.
Karena berasal dari keluarga petani, mahasiswi tersebut menyampaikan bahwa banyak hasil panen dari kebun mereka yang sulit terjual.
Terutama ketika pasarnya sedang penuh dan banyak komoditas beredar, harga komoditas tersebut cenderung turun.
BACA JUGA:Jangan Panik! Ini 3 Hal yang Harus Kamu Lakukan Saat Tenggelam di Air Dalam
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-