Kasus Kematian DBD Semakin Menggila, Anak-anak Jadi Korban Terbanyak

Kasus Kematian DBD Semakin Menggila, Anak-anak Jadi Korban Terbanyak

Kasus DBD di Indonesia-jcomp-Freepik

BACA JUGA:Indonesia Tersingkir, Ini Daftar Lengkap Negara yang Ikut Olimpiade Paris 2024

"Iya anak-anak paling banyak dalam kasus kematian DBD. Ini memang karena imunitas anak itu belum sempurna. DBD ini kan memang infeksi virus," papar dr. Nadia, dikutip pada hari Minggu, 12 Mei 2024.

Kondisi ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap anak-anak perlu menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit ini.

Dalam konteks ini, perlu adanya upaya yang lebih intensif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari serangan DBD. 

Langkah-langkah preventif seperti pengendalian vektor dan peningkatan akses terhadap perawatan medis yang tepat dan cepat juga perlu diprioritaskan guna mengurangi angka kematian akibat penyakit ini di kalangan anak-anak.

BACA JUGA:Courtois Sembuh TapiLunin Tampil Apik, Siapa yang Akan Dipilih Ancelotti di Final UCL 2024?

Data proporsi kasus kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut:

Usia kurang dari 1 tahun: 3,86 persen.

Usia 1-4 tahun: 13,53 persen.

Usia 5-14 tahun: 52,66 persen.

Usia 15-44 tahun: 22,22 persen.

Usia lebih dari 44 tahun: 7,73 persen.

BACA JUGA:Jasa marga Update Kendaraan yang Pergi dari Jabotabek Selama Libur Panjang Minggu Ini

Dari data ini, dapat disimpulkan bahwa kelompok usia 5-14 tahun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap kematian akibat DBD dengan proporsi mencapai 52,66 persen. 

Hal ini menunjukkan urgensi untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan DBD terutama pada kelompok usia ini.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: