Bayang-bayang Kebingungan Surya Paloh: Pilih Menteri Nasdem Didepak Jokowi atau Cabut Dukungan Capres Anies Baswedan

Bayang-bayang Kebingungan Surya Paloh: Pilih Menteri Nasdem Didepak Jokowi atau Cabut Dukungan Capres Anies Baswedan

Kolase foto Presiden Jokowi, Surya Paloh, dan Anies Baswedan.-Foto: Diolah dari Google-

Surya Paloh diterka tengah hadapi kebingungan antara dua pilihan dari Jokowi.

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menebak-nebak isi pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh pada Kamis pekan lalu.

Jamiluddin menilai, pertemuan itu tampaknya membahas reshuffle kabinet yang dalam sebulan terakhir ramai digaungkan.

Mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial IISIP ini menuturkan bahwa Presiden Jokowi tampaknya ingin memastikan komitmen Partai Nasdem dalam tubuh koalisi partai pendukung pemerintah. Hal itu diperlukan sebab ia ingin memastikan apakah harus mengambil kebijakan me-reshuffle menteri Nasdem atau tidak.

BACA JUGA:Surya Paloh Masih Anggap Jokowi Presiden Partai NasDem: Dia Sahabat yang Saya Harapkan

Surya Paloh tampaknya tetap menggaransi dukungannya kepada Jokowi hingga 2024. Namun, garansi itu kemungkinan dinilai Jokowi belum cukup.

Jokowi kemungkinan juga meminta Surya Paloh untuk dapat menarik dukungannya kepada Anies Baswedan.

"Permintaan ini kemungkinan ditolak Surya Paloh," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Senin, 30 Januari 2023.

Untuk itu, ada kemungkinan menteri-menteri dari Partai Nasdem akan angkat kaki dari kabinet Jokowi dalam waktu dekat ini. Namun, kemungkinan itu tidak mencakup semua menteri, melainkan hanya dua yang di-reshuffle.

BACA JUGA:Kesetiaan Surya Paloh Tunggu Jokowi Ucap Pilpres 2024 Jatah Anies Baswedan

Satu menteri sengaja dibiarkan untuk menjadi tameng politik bagi Jokowi. Ia memperkirakan, Presiden Jokowi kemungkinan berdalih kalau langkah reshuffle ke menteri Nasdem tidak ada kaitannya dengan dukungan kepada Anies menjadi capres.

Ia menekankan, reshuffle akan didalilkan semata karena kinerja menteri-menteri dimaksud selama ini dinilai rendah.

Pengajar di Universitas Esa Unggul ini menambahkan, Jokowi akan berlindung di balik alasan bahwa reshuffle dilakukan untuk meningkatkan kinerja kabinet.

"Dengan begitu, Jokowi merasa akan aman dari kritik," ujar Jamiluddin.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber