Surya Paloh Masih Anggap Jokowi Presiden Partai NasDem: Dia Sahabat yang Saya Harapkan

Surya Paloh Masih Anggap Jokowi Presiden Partai NasDem: Dia Sahabat yang Saya Harapkan

Surya Paloh mengatakan Jokowi adalah sahabatnya-@official_nasdem-Instagram

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan pihaknya masih menganggap Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden partainya yaitu partai NasDem.

Surya Paloh menyebut Jokowi sebagai sahabatnya. Ia pun meyakini Jokowi masih menjaga arti persahabatan yang sesungguhnya.

Hal tersebut disampaikan Paloh sekaligus menepis isu hubungannya dengan Presiden Jokowi mengalami keretakan saat hadiri HUT Partai NasDem di JCC Senayan Jakarta Jumat, 11 November 2022.

BACA JUGA:Mahfud MD Harapkan Pj Gubernur Provinsi Baru Bisa Membuat Kesejahteraan Masyarakat Papua Terus Membaik

"Saya masih anggap Presiden Jokowi adalah presiden Partai NasDem. Presiden Jokowi sahabat yang saya harapkan. Konsisten dalam jaga terminologi arti sesungguhnya dari persahabatan," kata Paloh dalam sambutan di Puncak Perayaan HUT ke-11 NasDem di JCC Senayan Jakarta Pusat Jumat, 11 November 2022.

Paloh menegaskan NasDem masih berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi. Menurutnya, ada upaya sistemik dari para pihak yang ingin merusak hubungan NasDem dengan Jokowi.

"Jadi kalau ada yang coba usik kita, Jokowi pada NasDem, Jokowi tak suka NasDem, itu pasti upaya-upaya yang dilakukan secara sistemik dan sengaja untuk rusak hubungan yang sudah terjaga sedemikian rupa," ujarnya.

Paloh pun meyakini jika partainya masih bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

BACA JUGA:Tiga Provinsi Baru di Papua Diresmikan Mendagri, Indonesia Kini Miliki 37 Provinsi

"Dari perspektif NasDem, hari ini kita masih yakin dalam koalisi pemerintahan di bawah Jokowi," ucapnya.

Paloh pun meyakinkan NasDem menjadi pihak terdepan dalam mendukung pemerintahan Jokowi. Meski demikian, menurutnya, partai yang eksis bukan hanya sekadar partai yang berada dalam koalisi pemerintah.

"Ini perlu saya tegaskan, bukan berarti karena kita calonkan Bung Anies Baswedan hubungan kita harus retak, hubungan kita harus berpisah," kata Paloh.

"Ini yang diperlukan negara ini hari ini adalah bagaimana spirit kita untuk kembangkan spirit rasa kebersamaan dengan seluruh potensi yang ada di negeri ini. Partai politik yang ada dan eksis itu bukan hanya harus kerjasama dengan partai koalisi pemerintahan," ujarnya menambahkan.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber