Jokowi Bantah Daya Listrik 450 VA Dihapus, Said Didu Beri Komentar Menohok

Jokowi Bantah Daya Listrik 450 VA Dihapus, Said Didu Beri Komentar Menohok

M. Said Didu||Twitter @msaid_didu--

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu turut membeikan komentar soal bantahan Presiden Jokowi terkait penghapusan daya listrik 450 VA.

Presiden Jokowi mengungkapkan jika pemerintah tidak menghapus daya listrik 450 VA.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyebut tidaka ada perubahan dari daya listrik 450 VA ke 900 VA.

Terkait hal ini, Said Didu berikan komentar menohok di media sosial Twitter.
BACA JUGA:Politisi Gerindra Nilai Jokowi akan Dukung Ganjar di Pilpres 2024, Ini Alasannya...
Ia menilai sudah biasa muncul pahlawan dadakan  jika ada ribut-ribut.

"Seperti biasa, jika ribut - muncul pahlawan," ujar Said Didu, dilansir dari Twitter @msaid_diu, pada Selasa 20 September 2022.

Sontak saja cuitan Said Didu mendapatkan retweet 100 dan like 517.

Sebelumnya, wacana listrik 450 VA dihapus bermula dari usulan Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah.
BACA JUGA:Wajib Tahu! TikTok Luncurkan Aplikasi Baru lho
Said Abdullah mengungkapkan bahwa permasalahan listrik saat ini bukanlah soal subsidi atau salah sasaran.

Tetapi kelebihan suplai yang memberatkan keuangan negara yaitu sekitar 41 gigawatt (GW) pada 2030 seiring dengan penerapan energi baru terbarukan (EBT).

Said kemudian menyarankan untuk adanyapenghapusan dan peningkatan golongan listrik dengan menaikkan daya listrik orang-orang miskin dari 450 VA menjadi 900 VA.

Seperti diketahui, gelombang suara penolakan mengemuka atas usulan dari Badan Anggaran (Banggar) DPR RI agar daya listrik 450 volt VA yang lazim digunakan golongan masyarakat tidak mampu dihapus. 
BACA JUGA:Beli Rokok Ngambilnya HP, Kena Deh Ditangkap Polisi
Penolakan disuarakan banyak elemen masyarakat apalagi usulan daya listrik 450 VA tersebut diganti dengan dialihkan secara bertahap menggunakan daya listrik 900 VA.

Meski Kementerian ESDM sudah menyatakan bahwa usulan itu kurang tepat, tetapi publik perlu kepastian bahwa Pemerintah menolak dengan tegas usulan tersebut.

Gelombang penolakan di antaranya disuarakan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPR) RI Fahira Idris.

Ia mendesak pemerintah tegas tolak usul penghapusan daya listrik 450 VA dan diganti dengan pengalihan secara bertahap menggunakan daya listrik 900 VA.
BACA JUGA:Lirik Lagu Lawas Rossa 'Terlalu Cinta'
Menurutnya, usulan ini akan semakin menambah beban rakyat dan memunculkan keresahan baru lagi.

Fahira Idris mengingatkan pentingnya sensitivitas bagi pejabat publik baik yang berada di legislatif maupun eksekutif dalam mengeluarkan pendapat atau usulan apalagi usulan tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Rakyat masih mumet dan resah karena BBM bersubsidi naik. Ini muncul lagi usul daya listrik 450 VA dihapus dan secara bertahap menggunakan daya listrik 900 VA. Di mana sensitivitas kita sehingga muncul usulan seperti ini," katanya.


Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya