Perang Rusia-Ukraina, Pengamat Menyebut 'Bawa Berkah' Bagi Perekonomian Nasional, Loh Kok Bisa?

Perang Rusia-Ukraina, Pengamat Menyebut 'Bawa Berkah' Bagi Perekonomian Nasional, Loh Kok Bisa?

Perang/ilustrasi-Pixabay/@WikiImage-

Sementara itu, pengamat pertambangan, Ahmad Redi mengatakan, di tengah masa pandemi komoditas batu bara telah menjadi salah satu sumber devisa. 

Pendapatan yang diperoleh dari komoditas ini sangat membantu penerimaan negara, yang terganggu dengan pelemahan ekonomi global akibat pandemi.

BACA JUGA:Juventus Telan Pil Pahit di Kandang Sendiri usai Digusur Villarreal

“Karena pada masa pandemi ini ternyata komoditas batu bara ini sangat signifikan kenaikan harganya. Di satu sisi ini berkah bagi penerimaan negara,” kata pengajar di Universitas Tarumanegara tersebut.

+++++

Kenaikan harga batu bara, kata Redi, merupakan berkah bagi perusahaan batu bara dan sekaligus berkah bagi perekonomian nasional kita.

“Karena royalti pasti akan naik, karena persentase royalti batu bara itu ditentukan dari harga jualnya. Lalu PPN dan PPh dari sektor ini juga akan naik. Termasuk pajak ekspor dan lainnya," ujarnya. 

"Artinya ini dari sisi penerimaan negara kenaikan harga batu bara sangat baik,” imbuhnya.

BACA JUGA:Pemerintah Pastikan Varian Deltacron Belum Terdeteksi di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sempat menyebut, penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (Minerba) membukukan angka Rp 124,4 triliun di 2021.

+++++

Nilai tersebut mencakup pajak, bea keluar, hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Ini adalah penerimaan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir," ucap Sri Mulyani.

 

 

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Source
Tag
Share
Berita Lainnya