Ucapan Tito soal Bantuan Malaysia Bikin Panas! Netizen Negeri Jiran Murka, Etika Diplomasi Dipertanyakan

Ucapan Tito soal Bantuan Malaysia Bikin Panas! Netizen Negeri Jiran Murka, Etika Diplomasi Dipertanyakan

Mendagri Tito Karnavian -Foto: IG @titokarnavian-

Kritik yang muncul bukan hanya soal isi pernyataan, tapi juga etika komunikasi diplomatik. Salah satu warganet Malaysia, Azral Rahim, secara terbuka mempertanyakan sikap Tito.

“Sangat sulitkah bagi dia untuk sekadar mengucapkan terima kasih?” tulisnya.

Di platform Threads, reaksi bahkan berkembang lebih jauh. Muncul seruan simbolik agar Tito “dilarang masuk Malaysia” sebagai bentuk protes, meski mayoritas netizen menyadari hal itu lebih bersifat ekspresi emosional ketimbang tuntutan serius.

BACA JUGA:Kata Mualem Soal Bantuan China-Malaysia untuk Aceh: Mereka Tolong Kita, Masak Diper­sulit, Kan Bodoh

Antara Aturan Negara dan Sensitivitas Bahasa

Secara regulasi, Indonesia memang memiliki protokol ketat dalam menerima bantuan asing. Pemerintah wajib memastikan bantuan sesuai kebutuhan, tidak tumpang tindih, dan tidak menimbulkan persepsi ketergantungan.

Namun di mata publik, aturan tidak bisa berdiri sendiri tanpa sensitivitas bahasa. Terlebih, hubungan Indonesia dan Malaysia selama ini dikenal sebagai negara serumpun dengan ikatan sejarah dan budaya yang kuat.

Banyak pengamat menilai, penjelasan teknis seharusnya bisa disampaikan tanpa menyinggung nilai bantuan secara kasar.

BACA JUGA:Kalah Dari Malaysia, Purbaya Akui Iklim Investasi RI Berantakan

Dampak Panjang Sebuah Ucapan

Polemik ini menjadi contoh nyata bagaimana satu pernyataan pejabat publik dapat membentuk persepsi internasional. Di era digital, potongan video berdurasi singkat bisa melampaui konteks aslinya dan menyebar ke mana-mana.

Pemerintah Indonesia kini dihadapkan pada tantangan untuk meredam ketegangan, menjaga hubungan bilateral, sekaligus menegaskan posisi kebijakan tanpa memperkeruh suasana.

Isu ini juga menjadi pengingat bahwa dalam urusan kemanusiaan, empati sering kali berbicara lebih keras daripada angka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share