Negara Diminta Perhatikan Kaum Disabilitas Yang Terpinggirkan dari Layanan Publik

Negara Diminta Perhatikan Kaum Disabilitas Yang Terpinggirkan dari Layanan Publik

Disabilitas-freepik-Freepik

Sementara itu, Bagja Prawira dari Silang.id menyoroti inklusivitas gerakan sosial bagi komunitas tuli. Ia menjelaskan bahwa keterbatasan akses informasi masih menjadi hambatan besar.

 

“Teman-teman tuli bahasa ibunya bukan Bahasa Indonesia. Jadi ketika kemarin ada demo dan ramai di media sosial, banyak yang telat tahu bahkan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Hal ini harusnya jadi perhatian agar gerakan sosial benar-benar inklusif,” jelas Bagja melalui juru bahasa isyarat.

 

Pernyataan ini menegaskan bahwa perjuangan demokrasi tidak bisa dilepaskan dari upaya menciptakan ruang gerakan yang adil dan setara. Inklusivitas bagi kelompok rentan, seperti komunitas tuli, merupakan bagian integral dari demokrasi itu sendiri.

 

TII bersama Silang.id menyerukan agar pemerintah, media, dan organisasi masyarakat sipil berkolaborasi dalam membangun ekosistem demokrasi yang konsisten, transparan, dan inklusif—bukan hanya sekadar simbolis, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News