Janji Reformasi DPR Dimulai dari Rapat Tertutup, Puan Sebut Baru Sebatas Urun Rembuk

Janji Reformasi DPR Dimulai dari Rapat Tertutup, Puan Sebut Baru Sebatas Urun Rembuk

DPR janji lakukan reformasi kelembagaan. Namun, rapat digelar tertutup dan belum bahas tuntutan publik seperti RUU Perampasan Aset.-Foto: IG @puanmaharaniri-

Jazilul juga memastikan bahwa tuntutan publik, seperti 17+8, tidak dibahas. Percepatan pembahasan RUU Perampasan Aset juga tidak masuk agenda. Namun, Jazilul berusaha tetap positif. Menurutnya, pertemuan kali ini hanyalah prolog, akan ada episode-episode lanjutan yang (mudah-mudahan) tidak tayang hanya saat pemilu datang.

“Baru pertemuan awal, ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan yang lain pastinya,” ujarnya.

BACA JUGA:MKD Minta Setop Gaji DPR Nonaktif, Sekjen DPR: Kami Proses Dulu

Antara Mahasiswa dan Aspirasi yang Diarsipkan

Sehari sebelumnya, DPR mengundang 16 organisasi mahasiswa untuk berdialog. Aksi mahasiswa dari tanggal 25–31 Agustus masih segar dalam ingatan. Mereka bicara soal transparansi dan, tentu saja, tunjangan DPR. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mendengarkan, mencatat, dan lagi-lagi berjanji.

“Reformasi DPR akan dipimpin langsung oleh Ketua DPR Ibu Puan Maharani untuk menjadi DPR yang lebih baik dan transparan,” kata Dasco.

Dari narasi Puan hingga klarifikasi Jazilul, satu hal jadi terang, transformasi DPR tampaknya masih berada di jalur niat, bukan implementasi. Bahkan makna “transformasi” itu sendiri belum sempat didefinisikan kecuali sebagai langkah menuju rapat berikutnya.

Publik mungkin hanya diminta bersabar, hingga waktu yang tidak ditentukan, sambil menyaksikan apakah janji-janji itu akan menjelma aksi nyata atau sekadar jadi bahan meme berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News