Janji Reformasi DPR Dimulai dari Rapat Tertutup, Puan Sebut Baru Sebatas Urun Rembuk

DPR janji lakukan reformasi kelembagaan. Namun, rapat digelar tertutup dan belum bahas tuntutan publik seperti RUU Perampasan Aset.-Foto: IG @puanmaharaniri-
JAKARTA, PostingNews.id – Di tengah suara rakyat yang nyaring menuntut perubahan, elite parlemen justru menggelar acara gathering tertutup dengan label “rapat transformasi DPR.” Lokasinya eksklusif, di Ruang Rapat Pimpinan DPR, Kompleks Parlemen, dan dipimpin langsung oleh Ketua DPR, Puan Maharani. Hadir lengkap semua Wakil Ketua DPR: Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Saan Mustopa. Semua fraksi hadir.
Agenda resminya adalah “transformasi DPR”. Tapi jangan buru-buru berharap pembahasan konkret seperti tuntutan 17+8 soal tunjangan, RUU Perampasan Aset, atau transparansi. Karena menurut keterangan seusai rapat, transformasi itu—setidaknya untuk sekarang—lebih terasa seperti deklarasi niat baik sebelum tidur.
“Saya baru saja memimpin urun rembuk untuk transformasi DPR,” kata Puan usai rapat, Kamis, 4 September 2025.
Dengan wajah penuh semangat reformasi, Puan menyampaikan rapat menyepakati dua hal, yakni menghentikan tunjangan perumahan anggota DPR dan melakukan moratorium kunjungan kerja anggota dan komisi.
BACA JUGA:Dasco: DPR Akan Direformasi Oleh ‘Keluarga Sendiri’
“Ketua fraksi sepakat menghentikan tunjangan perumahan bagi anggota dan melakukan moratorium kunjungan kerja bagi anggota dan komisi-komisi DPR,” katanya.
Ia berjanji DPR akan terus berbenah. Lebih dari itu, Puan sendiri mengklaim akan langsung turun tangan. “Saya sendiri yang akan memimpin reformasi DPR,” ujarnya.
Sungguh luar biasa, bila janji ini bukan sekadar formalitas tahunan seperti RDP tanpa notulensi.
Realitas vs Narasi
Namun, potret realitas mulai retak begitu Ketua Fraksi PKB DPR Jazilul Fawaid berbicara. Ia membenarkan bahwa rapat membahas transformasi DPR, tetapi ketika ditanya bentuk konkretnya, jawabannya melayang di awang-awang.
“Kami mendengarkan aspirasi itu saja,” ujarnya, dengan gestur klasik ala politisi yang tersudut.
BACA JUGA:DPR Terkepung Tuntutan 17+8, Dasco Gelar Rapat Evaluasi dengan Pimpinan Fraksi Besok
Dipancing kembali tentang apa bentuk nyata transformasi itu, Jazilul tetap irit komentar. “Ini baru awal. Semuanya harus ada kesepahaman.”
Lebih lanjut, Jazilul justru membantah bahwa tunjangan perumahan disinggung dalam rapat. “Enggak, enggak bahas itu. Kami tadi pada hal yang sangat umum,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News