Cak Fakta! Benarkah Kentang Hijau Mengandung Racun? Ini Kata Ahli

Kentang memang mengandung senyawa alami bernama glikoalkaloid, terutama solanin dan chaconin.-Racool_studio-Freepik
Seringkali orang mengira bahwa proses memasak seperti merebus, menggoreng, atau memanggang dapat menghilangkan racun solanin dalam kentang.
Namun, Dr. Andi menegaskan hal ini tidak benar.
“Penelitian menunjukkan bahwa merebus kentang hanya mengurangi kandungan solanin sekitar satu persen saja,” jelasnya. Oleh karena itu, memasak tidak efektif untuk menghilangkan racun yang terkandung pada kentang bertunas atau berwarna hijau.
BACA JUGA:Intip Kolaborasi Strategis NETA dan Otoklix di Sektor Layanan Purna Jual Indonesia
Tips Penyimpanan dan Konsumsi Kentang yang Aman
Untuk menghindari risiko keracunan, Dr. Andi memberikan beberapa tips penting dalam menyimpan dan mengonsumsi kentang:
Simpan kentang di tempat yang sejuk, gelap, dan kering agar tidak cepat bertunas dan berubah warna.
Hindari mengonsumsi kentang yang sudah tua, kering, berwarna hijau, atau bertunas.
Jika ingin memakan kentang bersama kulitnya, pastikan kentang dalam kondisi segar, tidak bertunas, dan tidak ada bagian hijau.
Jangan makan kentang yang terasa pahit karena itu pertanda kadar solanin tinggi.
BACA JUGA:Penjualan Mobil Suzuki Naik 11% Selama Periode Mei 2025, Mayoritas Produksi Lokal
Anak-anak sebaiknya hanya diberi kentang yang sudah dikupas karena mereka lebih sensitif terhadap racun solanin.
Jangan menggunakan kembali air rebusan kentang karena racun bisa larut ke dalam air tersebut.
“Kesadaran masyarakat terhadap keamanan pangan harus terus ditingkatkan,” pungkas Dr. Andi.
“Hal-hal yang tampak sepele seperti penyimpanan dan pemilihan kentang sebenarnya bisa berdampak serius bagi kesehatan.”
Dengan mengetahui fakta dan cara aman mengonsumsi kentang, kita dapat menghindari risiko keracunan dan tetap menikmati kentang sebagai makanan yang lezat dan bernutrisi.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-