GAWAT! Microsoft Lay Off 6 Ribu Karyawan demi Investasi AI Besar-besaran

GAWAT! Microsoft Lay Off 6 Ribu Karyawan demi Investasi AI Besar-besaran

Demi investasi Artificial Intelligence (AI) besar-besaran, Microsoft mengumumkan putaran pemutusan hubungan kerja (PHK) terbaru pada tahun 2025.--Pexels

Laporan menyebutkan bahwa pemangkasan ini akan meluas ke berbagai platform dan bisnis Microsoft seperti LinkedIn, Azure, GitHub, dan Xbox, meskipun belum ada angka pasti berapa yang terdampak di tiap divisi tersebut.

Sudah banyak laporan PHK di industri gim, dengan EA menjadi salah satu contoh paling nyata dari dampak perubahan zaman.

Mengingat Xbox baru saja menaikkan harga konsolnya akibat tarif impor, tak mengejutkan bila Microsoft juga melakukan pemangkasan tenaga kerja di divisi ini.

Sebaliknya, LinkedIn justru tengah melakukan investasi besar-besaran di bidang AI, dan pemangkasan karyawan di sana tampaknya merupakan konsekuensi alami dari fokus tersebut.

BACA JUGA:Sudrajat Djiwandono Minta Indonesia Tetap Luwes dan Seimbang Hadapi Kebijakan Tarif Trump

Restrukturisasi Microsoft di tahun 2025 banyak dikaitkan dengan ambisi dan investasinya di bidang AI.

Perusahaan ini diperkirakan akan menghabiskan hingga 80 miliar dolar AS untuk proyek AI sepanjang tahun fiskal 2025, dan dengan skala investasi sebesar itu, pemangkasan tenaga kerja tampak hampir tak terhindarkan.

Analis Gil Luria mengatakan kepada Reuters bahwa dengan investasi konsisten dalam skala ini selama beberapa tahun ke depan, Microsoft mungkin akan terus melakukan PHK hingga 10.000 pekerja “untuk menutupi biaya depresiasi yang lebih tinggi akibat belanja modal mereka.”

Artinya, kemungkinan besar ini bukan kali terakhir kita mendengar kabar PHK dari Microsoft tahun ini.

Dalam wawancara sebelumnya, CEO Satya Nadella menggambarkan masa depan Microsoft sebagai “pabrik penyulingan” yang mampu mengurai model AI besar menjadi alat-alat khusus untuk tugas-tugas tertentu.

Ia juga menjelaskan bahwa sekitar 30% kode perusahaan saat ini telah ditulis oleh AI. 

Pemangkasan pekerjaan terkait AI oleh Microsoft juga telah menciptakan kehadiran AI yang lebih nyata di pusat layanan pelanggan mereka.

Kemungkinan besar, departemen lain juga akan mulai bekerja berdampingan dengan AI, menggantikan rekan kerja manusia.

BACA JUGA:Amerika & Tiongkok Sepakat Turunkan Tarif, Genjatan Senjata Dagang Dimulai

Para pekerja di berbagai industri kini mulai merasa khawatir dengan “invasi” AI di tempat kerja mereka. Kinerja baik tak lagi cukup untuk mempertahankan pekerjaan karena PHK bisa datang kapan saja.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya