Mudik Lebaran 2025: Kabar Gembira untuk Pengusaha Logistik, Truk Tetap Melaju!

Mudik Lebaran 2025: Kabar Gembira untuk Pengusaha Logistik, Truk Tetap Melaju!

Truk Diizinkan Beroperasi Saat Arus Mudik Lebaran 2025-Ilustrasi-Istimewa

Di samping itu, pemerintah juga memperhitungkan dampak terhadap kelancaran arus mudik.

Kendaraan berat dengan tiga sumbu ke atas seringkali bergerak dengan kecepatan yang lebih rendah, yang dapat menyebabkan perlambatan arus kendaraan secara keseluruhan.

Walaupun ada pengaturan operasional, pemerintah memberikan kelonggaran untuk beberapa jenis kendaraan.

Distribusi bahan bakar, pengiriman uang, transportasi hewan dan pakan, penyaluran pupuk, penanganan bencana, program mudik gratis sepeda motor, dan pasokan barang pokok tetap diizinkan.

BACA JUGA:Merchmaking Market 2025: Surga Merchandise Musisi Hadir di The Brickhall Fatmawati City Center

Syaratnya, setiap kendaraan harus membawa surat muatan yang menjelaskan isi muatannya.

Ketidakpuasan terhadap pembatasan operasional angkutan barang selama Lebaran mendorong Asosiasi Pengusaha Truk (Aprindo) Jakarta untuk mengambil tindakan.

Dharmawan Witanto, selaku ketua, menyatakan bahwa sekitar 500 pengusaha truk di Jakarta akan melakukan aksi penghentian operasional pada tanggal 20 dan 21 Maret 2025.

“Bahwa kami Aprtrindo keberatan dan menolak durasi pelarangan operasional angkutan barang yang sangat lama selama 16 hari,” ucapnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Laporan Keberlanjutan, LindungiHutan dan BATS Consulting Gelar Green Skilling Edisi ke-16

Dharmawan menyampaikan kekhawatiran bahwa pengaturan operasional tersebut akan membawa dampak negatif bagi sektor logistik, terutama bagi para pengemudi dan pekerja bongkar muat yang mengandalkan penghasilan harian.

Dalam aksi protes ini, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menuntut agar jangka waktu pembatasan operasional angkutan barang selama periode Lebaran 2025 dikaji ulang.

Kebijakan pembatasan operasional truk selama mudik Lebaran 2025 ini merupakan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan antara kelancaran arus mudik dan kebutuhan distribusi barang.

Meskipun menimbulkan pro dan kontra, pemerintah berharap kebijakan ini dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan kemacetan, serta memastikan kelancaran distribusi barang-barang esensial.

Dialog antara pemerintah dan pelaku industri logistik diharapkan dapat menghasilkan solusi terbaik yang mengakomodasi kepentingan semua pihak, sehingga mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan aman, lancar, dan berkesan bagi seluruh masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News