Prabowo Murka Soal Kekayaan Negara, Pejabat Tak Becus Siap-Siap Dicopot

Prabowo Murka Soal Kekayaan Negara, Pejabat Tak Becus Siap-Siap Dicopot

Prabowo menegaskan akan mencopot pejabat yang tak becus dan menyelewengkan kekayaan negara demi pemerataan dan kesejahteraan rakyat.-Foto: Antara-

JAKARTA, PostingNews.id — Presiden Prabowo Subianto berbicara tanpa basa-basi soal mimpi besar Indonesia dan duri yang menghambatnya. Di hadapan para kepala daerah se-Papua, Prabowo memulai dengan optimisme, lalu menutup dengan ancaman tegas bagi siapa pun yang menggerogoti kekayaan negara.

Ia mengingatkan bahwa posisi Indonesia di peta ekonomi dunia kini tak lagi bisa dipandang sebelah mata. Negara ini sudah duduk sebagai ekonomi terbesar kedelapan dunia. Bahkan, Prabowo percaya, dalam 15 hingga 20 tahun ke depan Indonesia berpeluang meloncat ke posisi lima besar, bahkan empat besar.

Namun di balik angka dan peringkat itu, Prabowo melihat persoalan lama yang belum juga sembuh. Bukan kekurangan sumber daya, melainkan cara negara mengelolanya. Potensi kekayaan Indonesia, kata dia, terlalu besar jika hanya berakhir di segelintir tangan. Pemerataan dan tata kelola yang belum cakap menjadi ganjalan utama menuju negara makmur.

Masalah makin runyam ketika praktik korupsi, penyelewengan, dan pencurian kekayaan negara ikut bercokol. Prabowo menyebut penyalahgunaan kekuasaan dan kebiasaan mencari untung pribadi atau kelompok sebagai penyakit kronis yang menghambat kesejahteraan rakyat. Selama kebiasaan itu dibiarkan, mimpi besar hanya akan jadi slogan.

BACA JUGA:Isu Ijazah Palsu Diputar Lagi, Hasan Nasbi Bilang Beban Bukti Bukan di Jokowi

Karena itu, pemerintah pusat, kata Prabowo, tak punya pilihan selain berbenah dan menegakkan hukum. Ia menegaskan tak akan ragu menyingkirkan pejabat yang tidak becus bekerja atau terbukti menyimpang.

“Kita tidak akan ragu-ragu copot, memecat pejabat yang tidak mampu tanpa memandang bulu tanpa melihat partai mana asal-usul, suku mana, agama mana, ras mana,” ujar Prabowo dalam pengarahan di Istana Negara, Jakarta, Selasa 16 Desember 2025.

Nada suaranya jelas. Loyalitas pada rakyat adalah syarat utama. Pejabat yang tidak setia pada amanah itu, menurut Prabowo, lebih baik menyingkir.

“Saya sebagai presiden dibantu oleh menteri-menteri kita terus bekerja sekarang untuk mengamankan kekayaan negara,” katanya.

Prabowo kembali menekankan arah besar yang ingin ia tuju. Indonesia, baginya, harus bertransformasi menjadi negara modern dan makmur, sepadan dengan posisi ekonominya di dunia.

BACA JUGA:Grup WhatsApp Mas Menteri Dibongkar, Nama Kakak Najwa Shihab Ikut Muncul di Kasus Chromebook

“Diperkirakan dalam waktu 15 sampai 20 tahun lagi kita bisa mencapai negara kelima bahkan keempat terbesar di dunia,” ucapnya.

Namun ambisi itu tidak datang gratis. Prabowo mengingatkan bahwa tantangan terbesar bangsa hari ini bukan terletak pada cadangan alam, melainkan pada keberanian mengelolanya secara jujur dan adil. Tanpa itu, kekayaan hanya akan jadi sumber konflik dan ketimpangan.

“Masalahnya adalah pemerintahan kita, pengelolaan kita. Kita harus mengelola kekayaan kita dengan sejujur-jujurnya sehingga sumber daya yang sangat besar bisa dinikmati seluruh rakyat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share