Tanam Sawit sampai Tenaga Surya, Ini Paket Lengkap Perintah Prabowo untuk Papua
Prabowo memerintahkan Papua mengembangkan sawit, singkong, tebu, hingga tenaga surya demi swasembada energi dan mengurangi impor BBM.-Foto: Dok. Setpres-
JAKARTA, PostingNews.id — Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan para kepala daerah Papua ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa 16 Desember 2025. Enam gubernur, 42 bupati, tokoh Papua, hingga Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua duduk satu meja selama hampir dua jam. Pertemuan itu bukan sekadar silaturahmi, melainkan obrolan serius soal masa depan pembangunan Papua yang ingin ditarik lebih mandiri.
Di hadapan para kepala daerah, Prabowo bicara soal energi. Ia menyodorkan gagasan agar Papua tak terus bergantung pada bahan bakar minyak berbasis hidrokarbon yang mahal dan sebagian besar masih impor. Salah satu opsi yang ia dorong adalah kelapa sawit.
“Kami berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit agar bisa menghasilkan juga BBM dari kelapa sawit,” ujar Prabowo.
Gagasan itu tidak berdiri sendiri. Prabowo lebih dulu menjelaskan ambisi besar pemerintah untuk mencapai swasembada energi nasional. Menurutnya, ketergantungan pada impor BBM selama ini telah membebani keuangan negara.
BACA JUGA:Surat Mualem ke PBB Dipersoalkan, Wakil Aceh di DPR Minta Pusat Lebih Legowo
Jika Indonesia mampu mengembangkan bahan bakar alternatif dari sumber daya dalam negeri, penghematan yang dihasilkan tidak kecil. Angkanya bisa mencapai Rp 250 triliun setiap tahun.
Karena itu, sawit bukan satu-satunya kartu yang ia mainkan. Prabowo juga membuka opsi pengembangan energi baru terbarukan berbasis sumber lokal. Singkong dan tebu, misalnya, didorong untuk diolah menjadi etanol.
Di saat bersamaan, potensi tenaga surya dan tenaga air juga diminta untuk dimaksimalkan, terutama di daerah-daerah yang selama ini bergantung pada pasokan BBM dari luar.
“Tiap tahun kita mengeluarkan ratusan triliun untuk impor BBM. Kalau kita bisa tanam kelapa sawit, tanam singkong, tanam tebu, pakai tenaga surya dan tenaga air, bayangkan berapa ratus triliun kita bisa hemat tiap tahun,” kata Prabowo dikutip dari Antara.
BACA JUGA:Prabowo Murka Soal Kekayaan Negara, Pejabat Tak Becus Siap-Siap Dicopot
Prabowo lalu menarik garis lebih jauh. Jika penghematan negara bisa menembus Rp 500 triliun, dampaknya tidak hanya berhenti di pusat. Ia menyebut setiap kabupaten berpeluang mendapat alokasi hingga Rp 1 triliun dari hasil efisiensi tersebut.
Dana itu, menurutnya, bisa menjadi modal besar bagi daerah untuk membangun tanpa terus menunggu kiriman dari Jakarta.
Bagi Prabowo, seluruh rencana ini berujung pada satu tujuan utama, yakni kemandirian daerah. Ia ingin setiap wilayah memiliki kemampuan menghasilkan energi sendiri sesuai dengan potensi alam yang dimiliki. Target waktunya dipasang lima tahun, sejalan dengan agenda besar swasembada pangan dan energi nasional.
“Ini semua adalah supaya ada kemandirian tiap daerah. Kalau ada tenaga surya dan tenaga air, tidak perlu kirim-kirim BBM mahal-mahal dari daerah-daerah,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News