Kaesang Masuk PSI Gegara Hubungan Jokowi dan Megawati Retak? Begini Kata Kaesang Hingga PDIP

Kaesang Masuk PSI Gegara Hubungan Jokowi dan Megawati Retak? Begini Kata Kaesang Hingga PDIP

Kaesang Pangarep resmi jadi Ketum PSI.--Youtube/Partai Solidaritas Indonesia

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mengungkap alasan mengapa ia bergabung dengan partai tersebut daripada partai-partai besar yang ada di Indonesia.
 
Hal itu disampaikan Kaesang saat acara Deklarasi Politik PSI yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9) kemarin.
 
Kaesang mengungkapkan bahwa alasan utama dirinya bergabung dengan PSI adalah karena partai ini masih tergolong kecil.
 
Faktor inilah yang membuatnya tertarik untuk bergabung dan berjuang bersama PSI dalam Pemilu 2024.
 
"Saya tertarik bergabung PSI karena PSI belum ada di DPR," jelas Kaesang.
 
Kaesang memberikan apresiasi kepada idealisme dan integritas yang kuat yang dimiliki oleh PSI.
 
Menurutnya, PSI konsisten dalam memperjuangkan aspirasi anak muda.
 
Ia melihat PSI sebagai partai yang memiliki gagasan-gagasan murni dan brilian, meskipun untuk mewujudkannya diperlukan energi yang jauh lebih besar.
Energi ini perlu mencapai setiap sudut desa, dan Kaesang siap memimpin konsolidasi PSI di seluruh Nusantara.
 
"Partai ini surplus gagasan yang murni dan brilian, hanya saja butuh energi yang berkali-kali lipat lebih besar," kata Kaesang.
 
Meskipun langkah politiknya berbeda dengan ayah dan kakaknya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang yakin bahwa langkah ini akan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
 
Dalam acara yang sama, Kaesang secara resmi ditunjuk sebagai Ketua Umum PSI menggantikan Giring Ganesha.
 
Keputusan ini diumumkan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, dalam acara Deklarasi Politik PSI.
 
"Pengangkatan saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia periode 2023-2028," kata Grace.
 
Selain itu, Kaesang telah resmi menjadi kader PSI dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI bernomor S317420230151515.
 
Penyerahan KTA dilakukan di kediaman Kaesang di Kota Solo, Jawa Tengah.
Sementara itu, reaksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap bergabungnya Kaesang dengan PSI lebih terkait dengan pandangan subjektif individu.
 
Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDIP, menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak subjektifnya masing-masing dalam memilih partai politik.
 
Menanggapi aturan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDIP yang menentukan bahwa keluarga inti harus berada dalam satu partai politik, Bambang menjelaskan bahwa anak yang sudah dewasa dan memiliki Kartu Keluarga (KK) tersendiri bukan lagi bagian dari keluarga inti.
 
"Yang namanya keluarga inti tuh kalo sudah gede ya bukan keluarga inti," ungkap Bambang Pacul Senin (25/9).
 
Dengan begitu, bergabungnya Kaesang dengan PSI dinilai sebagai hak pribadinya.
 
Bambang menekankan bahwa persoalan politik ini harus dilihat dari sudut pandang yang lebih luas.
 
Ia mengimbau untuk tidak membuat asumsi yang salah terkait dengan hubungan antara PDIP dan Kaesang yang bergabung dengan PSI.
 
"Kalau soal kebijakan politiknya tanyakan kepada Pak Sekjen (PDIP)," kata dia.
Di samping itu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa hubungan antara Megawati Soekarnoputri dan Jokowi tetap kuat, tidak ada kerenggangan di antara keduanya.
 
"Ibu Mega, Pak Jokowi itu krek, punya emotional bonding," ungkap Hasto.
 
Ia menekankan bahwa Megawati dan Jokowi memiliki hubungan emosional yang kokoh dan visi bersama dalam pembangunan negara.
 
Hasto juga menekankan bahwa politik adalah dinamis, dan keputusan politik seseorang untuk bergabung dengan partai tertentu adalah hak individu yang dijamin oleh konstitusi.
 
Ia mengingatkan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk berserikat dan berkumpul dalam partai politik sesuai dengan keyakinan dan pilihan mereka.
 
Selain itu, Hasto membantah bahwa bergabungnya Kaesang dengan PSI mengindikasikan arah politik Jokowi dalam Pilpres 2024.
 
Meskipun PSI cenderung mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden, hal ini tidak dapat dijadikan sebagai indikasi arah politik Jokowi.
 
Hasto menekankan bahwa Pilpres selalu membawa kejutan, dan keputusan tentang siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi akan diputuskan dengan matang.
"Bahwa yang melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi adalah sosok yang baik dan bijaksana," k ata Hasto.
 
Ia yakin bahwa pemimpin yang baik dan bijaksana akan muncul dalam Pilpres 2024, dan persiapannya telah dilakukan bersama oleh Megawati, PDIP, dan Presiden Jokowi.
 
Diketahui bahwa bergabungnya Kaesang dengan PSI telah ditandai dengan penyerahan simbolis Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI oleh Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha Djumaryo, di kediaman Kaesang.
 
KTA ini berukuran besar dan mencantumkan nama lengkap Kaesang Pangarep serta nomor keanggotaannya sebagai kader PSI.
 
 

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: