Cek Fakta Bahlil soal Listrik Aceh: Dari Klaim 93 Persen, Nyatanya Baru 36 Persen

BACA JUGA:SBY: Jangan Selingkuh dengan Konstitusi demi Menang Pilpres

Selain jalur transmisi, PLN juga melakukan perbaikan pada Jaringan Tegangan Menengah, Jaringan Tegangan Rendah, serta gardu induk distribusi di berbagai titik terdampak bencana. Seluruh pekerjaan ini dilakukan secara bertahap, mengikuti kondisi medan dan akses yang tersedia.

Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi menambahkan, pemulihan listrik di Aceh sangat bergantung pada terbukanya akses jalan darat. Jalan yang terputus menyulitkan pengangkutan material jaringan dan distribusi bahan bakar minyak untuk operasional kendaraan teknis.

Rudy memaparkan perkembangan pembangunan tower darurat. Tower Emergency SUTT Bireuen Peusangan telah rampung sepenuhnya pada 7 Desember, disusul SUTT Bireuen Arun yang selesai 100 persen pada 8 Desember. Sementara itu, SUTT Langsa Pangkalan Brandan masih dalam tahap pengerjaan dengan progres sekitar 67 persen.

“Tower Emergency Brandan-Langsa apabila selesai, maka Banda Aceh tersambung dengan backbone Sumatera. Ditargetkan Minggu 14 Desember energize,” kata Rudy.

BACA JUGA:Satpam Curi Besi Radioaktif di Cikande Tangerang, Tapi Malah Lapor Polisi Demi Kibuli Penyidik

Untuk menopang kebutuhan listrik masyarakat sementara waktu, pasokan darurat juga dimasifkan. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Lueng Bata berkapasitas 10 MW saat ini tengah dalam proses instalasi dan ditargetkan menjalani commissioning pada 12 Desember 2025. Pembangkit darurat ini diharapkan bisa membantu kebutuhan listrik warga sambil menunggu jaringan permanen kembali berfungsi penuh.

Di tengah upaya percepatan ini, warga Aceh masih menunggu satu hal paling sederhana namun krusial. Lampu yang benar-benar menyala tanpa putus.