Telur Tembus Rp100 Ribu, Gubernur Aceh Ngamuk di Tengah Banjir

Telur Tembus Rp100 Ribu, Gubernur Aceh Ngamuk di Tengah Banjir

Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyoroti pedagang yang menaikkan harga sembako hingga Rp100 ribu per papan telur di tengah bencana banjir di Sumatera.-Foto: Antara-

JAKARTA, PostingNews.id — Di tengah banjir dan longsor yang masih melumpuhkan sejumlah daerah di Sumatera, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem kembali buka suara. Ia mengeluhkan perilaku sebagian pedagang yang memilih mencari kesempatan dalam kesempitan dengan menaikkan harga sembako seenaknya, justru ketika warga sedang kesulitan mengakses kebutuhan dasar.

Keluhan itu ia sampaikan langsung dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri di Aceh pada Minggu malam, 7 Desember 2025. Mualem tampak kesal melihat geliat harga sembako yang menurutnya bergerak lebih cepat daripada penanganan di lapangan. “Bapak Mendagri, Pak Tito, ini saya lihat di semua provinsi barang kawalan, Pak, sembako, mereka pedagang memainkan (harga), naik sesuka hati” kata Mualem.

Ia memberi contoh sederhana namun menohok. Satu papan telur, yang biasanya hanya membuat dompet warga sedikit meringis, kini dibanderol hingga Rp 100.000. Kenaikan yang mengagetkan ini membuat Mualem meminta bantuan langsung kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menertibkan pedagang yang mencoba mengambil untung dari situasi bencana. “Ini satu telur, satu papan telur sampai Rp 100.000. Jadi, Pak Menteri mungkin boleh melakukan satu pengumuman amaran bagi pedagang yang ingkar, kita boleh itu” ujar dia.

Gubernur Aceh itu mengaku tidak tinggal diam. Ia telah meminta jaringan ritel besar seperti Alfamart dan Indomaret agar tidak ikut-ikutan menaikkan harga. Ia menegaskan bahwa masyarakat sedang butuh kepastian akses, bukan tambahan beban dari rak-rak toko. Jika kedua jaringan ritel itu kedapatan menaikkan harga, ia memastikan sanksi tidak akan berhenti sebatas teguran. “Saya amarankan semua Alfamart, Indomaret, tidak sesekali menaikkan harga barang. Kalau ada, saya copot izinnya” imbuh Mualem.

BACA JUGA:Ini Kenapa Merusak Hutan Sama Saja Mengundang Penyakit Masuk Rumah

Pernyataan Mualem menambah daftar persoalan yang muncul di tengah darurat banjir Sumatera. Di luar penanganan warga terdampak dan perbaikan akses, pemerintah daerah kini juga harus mengawasi pergerakan harga barang yang mendadak ikut “banjir” naik. Dalam suasana bencana, kenaikan harga sembako bukan saja memperumit kehidupan warga, tetapi juga memperburuk kesenjangan antara mereka yang mampu bertahan dan mereka yang kehilangan hampir seluruh daya dukungnya.

Di rapat tersebut, Mualem menegaskan kembali bahwa stabilitas harga adalah bagian dari respons pemerintah dalam memastikan warga terdampak tidak tercekik oleh situasi ekonomi yang ikut bergejolak. Upayanya meminta pemerintah pusat turun tangan menertibkan pedagang menunjukkan bahwa persoalan harga kini tidak bisa dibiarkan bergerak liar di tengah bencana.

Sementara proses evakuasi dan distribusi bantuan masih berlangsung di banyak wilayah, pemerintah daerah diingatkan bahwa pengawasan harga merupakan bagian penting dari keadilan di masa darurat. Pernyataan keras Mualem kepada pedagang dan ritel modern menjadi salah satu sinyal bahwa pemerintah Aceh ingin mencegah bencana sosial baru di tengah krisis yang sudah cukup berat menimpa masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share