Geger Tas Hijau Berisi Bayi di Stasiun Citayam, Polisi Telusuri Jejak Sang Ibu
Seorang ibu buang mayat bayi di Stasiun Citayam -@halodoc-Instagram
JAKARTA, PostingNews.id — Polisi Depok masih sibuk membongkar teka-teki di balik penemuan jenazah bayi di toilet Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat. Peristiwa ini menggegerkan petugas dan pengguna stasiun karena sang bayi ditemukan dalam sebuah tas yang ditinggal begitu saja, memunculkan banyak tanda tanya dan rasa miris.
Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi menjelaskan bahwa polisi bergerak cepat setelah petugas KAI berhasil mengenali perempuan yang diduga sebagai ibu dari bayi tersebut. “Ibu dari bayi sudah diamankan. Kemarin sore diamankannya oleh petugas KAI” ujarnya Senin 8 Desember 2025.
Perempuan itu kini berada dalam pemeriksaan intensif penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, mengingat kondisi psikologisnya yang disebut tidak stabil. “(Pelaku) Stress. Lagi diperiksa di PPA” ujar Made menegaskan.
Kasus ini mencuat pertama kali pada Senin 1 Desember sore. Petugas stasiun menemukan sebuah tas warna hijau yang tergantung di area toilet. Karena terlihat mencurigakan, tas itu dibuka dan ternyata berisi jasad bayi yang sudah tidak bernyawa. Made mengatakan tas itu kemungkinan besar milik pengguna commuter line yang meninggalkannya.
BACA JUGA:Kata Mualem Soal Bantuan China-Malaysia untuk Aceh: Mereka Tolong Kita, Masak Dipersulit, Kan Bodoh
“Diduga tas tersebut milik penumpang commuter line yang tertinggal. Kemudian petugas membuka tas tersebut dan di dalamnya ada bayi dalam kondisi sudah tidak bernyawa” kata Made.
Temuan mengejutkan itu langsung ditangani petugas keamanan stasiun dan dilaporkan ke Polres Metro Depok. Tim identifikasi dikerahkan ke lokasi, memeriksa area sekitar toilet dan mengumpulkan keterangan dari saksi. Dari hasil pemeriksaan awal, penyidik memperkirakan usia bayi itu sekitar 4 sampai 5 hari.
Di dalam tas yang sama, petugas juga menemukan secarik kertas yang diyakini sebagai pesan dari orang tua bayi, menggambarkan kondisi mental yang tengah goyah dan rasa bersalah yang mendalam. “Saat dilakukan pemeriksaan di dalam tas ditemukan sebuah surat. Diduga surat tersebut ditulis oleh orang tua bayi” ujar Made.
Pesan itu berisi permohonan yang sangat emosional. “(Isi surat) ‘Tolong bantu saya, siapapun anda. Kuburkan anak saya dengan layak. Maafkan saya, saya tidak mampu menjadi anak yang baik. Saya gagal merawat putriku ini,” ungkap Made menceritakan isi kertas tersebut. Isi surat itu menambah gambaran betapa pelik situasi yang dialami pelaku sebelum keputusan tragis itu terjadi.
BACA JUGA:Kubu Gibran Bawa 14 Bukti Lawan Gugatan Riwayat Pendidikan, Tapi Ijazah Tetap Disimpan Rapat
Kepolisian menegaskan bahwa penanganan perkara ini dilakukan dengan sangat hati-hati. Selain unsur pidana, penyidik tengah mempertimbangkan kondisi kesehatan mental perempuan tersebut serta kemungkinan adanya tekanan domestik yang dapat menjelaskan tindakan ekstrem yang diambilnya. Polisi berjanji akan mendalami setiap aspek agar kasus ini bisa ditangani secara utuh dan manusiawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News