Pernikahan Impian Jadi Bencana! Polisi Periksa Pemilik WO 'Ayu Puspita', 87 Calon Pengantin Jadi Korban Penipuan
Waspada penipuan berkedok wedding organizer -freepic.diller-Freepik
POSTINGNEWS.ID --- Kasus penipuan berkedok jasa penyelenggara pernikahan alias Wedding Organizer (WO) kembali memakan korban massal. Kali ini, WO Ayu Puspita menjadi sorotan setelah puluhan calon pengantin melaporkan gagal menikah atau acara berantakan meski sudah membayar lunas.
Polres Metro Jakarta Utara bergerak cepat mengamankan situasi. Hari ini, Senin (8/12), penyidik tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap pemilik dan staf WO tersebut.
Berikut adalah 3 fakta terbaru mengenai kasus yang membuat puluhan pasangan mengalami kerugian materi dan mental yang besar ini:
BACA JUGA:Innalillahi! Diduga Hirup Gas Bocor, Pengantin Baru Alami Musibah Maut di Penginapan Danau Diateh
1. Lima Orang Diperiksa, Termasuk Pemilik
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Onkoseno G Sukahar, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah mengambil langkah hukum. Tidak hanya pemilik, staf yang terlibat dalam operasional juga turut dimintai keterangan.
"Ada lima orang dari pihak WO itu sekarang lagi kita periksa. Iya termasuk (pemilik) dan staf-stafnya," ujar Onkoseno di kantornya.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menelusuri aliran dana para korban dan motif di balik kegagalan WO memenuhi kewajibannya.
BACA JUGA:Tepuk Sakinah Kemenag Jadi Viral: Cara Unik Biar Calon Pengantin Lebih Siap Bangun Rumah Tangga
2. Korban Membludak hingga 87 Orang
Angka korban dalam kasus ini sangat fantastis. Berdasarkan data kepolisian, sudah ada 87 orang yang melapor. Para korban ini berasal dari berbagai wilayah seperti Bogor, Bekasi, hingga Cileungsi.
Modusnya hampir seragam:
Korban ditawari paket pernikahan menarik.
Pembayaran dilakukan secara penuh (full payment).
Kenyataan: Pada hari H atau menjelang acara, pihak WO menghilang atau layanan tidak disediakan sama sekali.
"(Bentuk penipuan) dia menawarkan paket pernikahan, pada kenyataannya dia tidak memenuhi ketentuan itu," jelas Onkoseno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News