Kampanye Anti-Iklim Terorganisir, Raksasa Minyak Ternyata Jadi Penyandang Dana

Kampanye Anti-Iklim Terorganisir, Raksasa Minyak Ternyata Jadi Penyandang Dana

Ilustrasi: Dokumen internal mengungkap peran raksasa minyak dalam mendanai kampanye penyangkalan iklim yang menargetkan negara berkembang sejak akhir 1990-an.-Foto: Antara-

Atlas Network kini mencoba memberi jarak. Juru bicara mereka, Adam Weinberg, berkomentar bahwa dokumen yang dipermasalahkan berasal dari “lebih dari seperempat abad yang lalu” dan dari perusahaan yang “tidak pernah menjadi donatur penting” dan sudah berhenti memberi dana selama “hampir dua dekade.” Meski demikian, para analis menilai pengaruhnya tetap terasa.

Carlos Milani, profesor hubungan internasional di Rio de Janeiro State University, mengingatkan bahwa “atmosfer memiliki memori historis yang besar dalam hal emisi gas rumah kaca. Apa yang terjadi 30 tahun lalu sangatlah penting.” Ia menyoroti bahwa dampak keterlambatan aksi global kini sudah nyata, dari pemutusan siklus ekologis hingga kerusakan permanen ekosistem laut.

BACA JUGA:Sumut Belum Pulih, Dua Kabupaten Masih Terjebak dan Akses Darat Putus

Sebulan terakhir, para ilmuwan menyampaikan peringatan bahwa planet ini telah memasuki fase baru yang sulit dibalikkan, termasuk kemungkinan kematian massal terumbu karang. Tanpa pemotongan emisi dan penghentian deforestasi secara drastis, keruntuhan hutan hujan Amazon bisa terkunci dalam 10 hingga 20 tahun. Ironisnya, Brasil yang menjadi lokasi salah satu upaya penyangkalan ini justru akan menjadi tuan rumah COP30 di Belém pada November mendatang.

Kini, kampanye penyangkalan iklim yang disokong Exxon pada akhir 1990-an dan 2000-an bukan hanya menjadi bahan laporan investigasi, tetapi juga masuk ke ruang hukum. Puluhan gugatan diajukan, menuduh perusahaan tersebut menyesatkan publik mengenai situasi darurat iklim. Sebuah babak panjang yang tampaknya baru saja kembali dibuka, lengkap dengan jejak-jejak lama yang akhirnya keluar ke permukaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share