Sawit hingga Perhiasan Topang Kenaikan Ekspor RI Selama Januari-Oktober, Migas Terpuruk
Ekspor RI naik 6,96 persen jadi USD234,04 miliar sepanjang Januari-Oktober. Sawit dan nonmigas dominan sementara migas anjlok tajam.-Foto: Antara-
JAKARTA, PostingNews.id — Ekspor RI selama sepuluh bulan pertama tahun ini ternyata tidak lesu-lesu amat. BPS mengumumkan nilai ekspor Januari–Oktober 2025 tembus 234,04 miliar dollar AS, alias naik hampir tujuh persen ketimbang periode sama tahun lalu. Angka ini disokong kuat oleh barang nonmigas yang masih jadi tulang punggung perdagangan.
Deputi BPS, Pudji Ismartini, menegaskan nonmigas tetap jadi mesin utama. Nilainya 223,12 miliar dollar AS, dan naik lebih dari delapan persen dalam setahun.
“Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, total nilai ekspor mencapai 234,04 miliar dollar AS. atau naik 6,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu” ujar Pudji dalam rilis resmi di Jakarta.
Kenaikan ekspor terutama datang dari sektor industri pengolahan. Daftar penyumbang naiknya nilai ekspor pun cukup beragam, yakni minyak kelapa sawit, logam dasar, perhiasan, kimia dasar berbasis pertanian, sampai komponen elektronik.
BACA JUGA:BNPT Kaget, Anak-anak Direkrut Teroris dari Lobi Game Online dan TikTok
Dari pasar luar negeri, Tiongkok masih jadi pembeli paling royal dengan nilai 52,45 miliar dollar AS. Amerika Serikat, ASEAN, dan Uni Eropa juga ikut menyerap ekspor RI, meski pasar India sedang menurun.
Sisi lainnya tidak seindah itu. Ekspor migas justru merosot cukup tajam, tercatat hanya 10,93 miliar dollar AS atau turun lebih dari 16 persen.
Khusus Oktober 2025, ekspor kita mencapai 24,24 miliar dollar AS, turun sekitar dua persen dari tahun lalu — migas bahkan anjlok lebih dalam hingga 33,60 persen.
Komponen penyumbangnya jatuh satu per satu. Ekspor minyak mentah turun lebih dari separuh, hasil minyak juga merosot, dan gas ikut terdampak. Ketiganya memberi sumbangan negatif terhadap performa ekspor Oktober, masing-masing -0,34 persen, -0,65 persen, dan -0,84 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News