Longsor Terjang Warga Di Banjarnegara, Menko PMK Janji Bikin Hunian Sementara
Menko PMK Pratikno --
"Kami berterima kasih kepada Basarnas, BNPB, Kemensos, Kemenkes, Kemendagri, TNI, Polri, Pemda dan para relawan. Pemerintah bekerja keras, bersama Pak Bupati dan tim, kita harus cepat tangani ini,” ungkapnya.
Menko PMK menegaskan bahwa pemerintah menjalankan dua langkah utama dalam penanganan darurat, yaitu penyelamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar warga. Ia juga memastikan bahwa hunian sementara (huntara) segera disiapkan.
Lahan telah disediakan pemerintah daerah sehingga BNPB dapat langsung membangun.
"Pertama, tentu saja kita lakukan penyelamatan. Kedua, bagi para korban yang dipindahkan, kita jamin pengungsiannya, termasuk logistik, kesehatan, dan pendampingan psikologis. Pemerintah pusat mendukung penuh langkah pemerintah daerah," tegasnya.
BACA JUGA:Putusan MK Batasi Hak Tanah 190 Tahun di IKN, Otorita Berharap Investor Tetap Tinggi
Kepala BNPB Suharyanto menambahkan bahwa penanganan darurat di Banjarnegara dan Majenang dilakukan dengan prinsip yang sama.
Perbedaan kecepatan evakuasi terjadi semata-mata karena kondisi geologi yang berbeda. Tanah di Banjarnegara masih labil sehingga tim evakuasi belum bisa bekerja secara penuh.
Upaya modifikasi cuaca terus dilakukan agar proses penyisiran dapat berlangsung lebih optimal.
BACA JUGA:Vokal Mengkritik Gubernur Kaltim, Seorang Wartawan Diintimidasi Ormas
"Jadi jangan diisukan kok di sana cepat, di sini lambat. Ini faktor alam, tanah di sini masih bergerak sehingga tim belum bisa leluasa. Hari ini kita upayakan tidak hujan sehingga besok bisa dilakukan pencarian secara manual dan menggunakan pompa alkon," jelas Kepala BNPB.
Bupati Banjarnegara Amalia Desiana menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan lahan seluas dua hektare bekerja sama dengan pemerintah desa untuk pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak.
Sebagai informasi, longsor di Dusun Situkung terjadi pada Sabtu sore (15/11/2025), dipicu intensitas hujan lebat selama tiga jam.
BACA JUGA:Said Didu Minta Presiden Turun Tangan Berantas Mafia Tanah Yang Rampok Tanah JK
Dampak bencana antara lain dua warga meninggal dunia, 27 diduga hilang, 917 jiwa mengungsi, 48 rumah rusak berat, serta satu ruas jalan terdampak.
Pemerintah daerah telah menetapkan status siaga darurat dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi dengan dukungan BNPB, Kemenko PMK, Kemensos, Kemenkes, Basarnas, dan unsur TNI-Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News