Blunder Fatal! Ferry Irwandi Dikecam Keras Ormas GAMPI, Diduga Jadikan Isu Pemerkosaan di Lokasi Bencana sebagai 'Konten'
Ferry Irwandi 1200-@irwandiferry-Instagram
POSTINGNEWS.ID --- Dunia digital kembali memanas. Konten kreator populer, Ferry Irwandi, kini tengah menjadi sorotan tajam dan menuai kecaman publik.
Pemicunya adalah pernyataannya terkait dugaan kekerasan seksual di lokasi bencana Sumatera yang dinilai tidak berdasar. Kecaman keras datang dari Ketua Umum Generasi Muda Peduli Indonesia (GAMPI), Nini Arianti.
Nini menilai narasi yang dibangun Ferry sangat berbahaya, melukai martabat perempuan, dan mempermainkan isu kemanusiaan demi sensasi semata. Berikut 3 poin kritik pedas GAMPI terhadap sang kreator:
1. Eksploitasi Trauma Korban Bencana
Nini Arianti menegaskan bahwa perempuan di pengungsian sedang dalam kondisi kerentanan berlapis. Kehilangan rumah saja sudah berat, kini mereka harus menghadapi stigma dan ketakutan akibat narasi liar.
"Perempuan kembali diposisikan sebagai korban berlapis. Bencana tidak cukup menghancurkan, sekarang kehormatannya juga dipertaruhkan untuk konten. Ini tidak bisa ditoleransi," tegas Nini, Minggu (7/12).
GAMPI menilai tindakan ini bukan sekadar ketidaksensitifan, melainkan bentuk pelecehan simbolik secara terang-terangan.
BACA JUGA:Ferry Irwandi Bingung TNI Sebegitunya Ingin Pidanakan Dirinya: Siapa yang Saya Sakiti?
2. Teror Psikologis bagi Ribuan Perempuan
Isu pemerkosaan bukanlah materi konten yang bisa dilempar sembarangan tanpa bukti valid. Dampak sosialnya sangat mengerikan.
Efek Ketakutan: Ribuan perempuan di lokasi bencana kini hidup dalam bayang-bayang ketakutan (fear mongering) akibat isu yang belum terverifikasi tersebut.
Kritik: Nini mengingatkan agar kreator tidak berlindung di balik dalih "Kebebasan Berekspresi" untuk menyebar keresahan.
BACA JUGA:Mahfud MD Ingatkan Risiko Kasus Ferry Irwandi Bisa Bikin Negara Gonjang-Ganjing
3. Ultimatum: "Buktikan atau Minta Maaf!"
Sebagai aktivis perempuan asal Sumatera, Nini tidak main-main. Ia memberikan ultimatum kepada Ferry Irwandi untuk bertanggung jawab secara moral.
"Kalau memang punya bukti, serahkan ke aparat penegak hukum. Kalau tidak, hentikan narasi sesat ini dan minta maaf kepada perempuan Indonesia," desaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News