Vokal Mengkritik Gubernur Kaltim, Seorang Wartawan Diintimidasi Ormas

Vokal Mengkritik Gubernur Kaltim, Seorang Wartawan Diintimidasi Ormas

Ilustrasi wartawan atau jurnalis--

POSTINGNEWS.ID — Sebuah ancaman kepada pendiri selasar.co, Achmad Ridwan atau Awan, memicu kekhawatiran serius di kalangan jurnalis Kalimantan Timur. Ancaman itu datang dari seorang ketua ormas yang keberatan pada kritik terhadap Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud.

Awan menuliskan pengalaman itu dalam artikelnya. Telepon bernada intimidasi tersebut menyuratkan ketidakmauan pihak tertentu menerima diskursus terkait kebijakan gubernur. Tulisan itu sontak menjadi perhatian besar di komunitas pers Kaltim.

Ketua Dewan Kehormatan PWI Kaltim menyatakan terkejut sekaligus prihatin. Ia menegaskan bahwa apa yang disampaikan Awan selama ini merupakan karya jurnalistik yang memenuhi ketentuan kode etik dan didukung fakta sehingga tidak seharusnya dipersoalkan.

BACA JUGA:Sebelum Ke AS, MBS Ngaku Dapat Surat dari Presiden Iran

Awan disebut beberapa kali diajak berdiskusi oleh pejabat Pemprov Kaltim serta seseorang yang mengaku dekat dengan gubernur.

Ketiganya mengakui informasi yang ditulis Awan adalah fakta, namun tidak nyaman dengan frekuensi kritiknya.

PWI menegaskan ketidaksenangan subjektif tidak boleh menjadi dasar pembungkaman.

BACA JUGA:Guru Dipecat Karena Difitnah Pungli, LSM Yang Bikin Laporan Dihujat Netizen

Jika ada keberatan terhadap karya jurnalistik, mekanisme Dewan Pers harus digunakan. Hak jawab dan koreksi adalah jalan yang benar, bukan intimidasi personal.

Tulisan Awan di selasar.co dan komentarnya di media sosial disebut sebagai bentuk editorial media yang sah.

Ia menyampaikan sikap redaksi terhadap kebijakan pemerintah, bukan serangan personal yang keluar dari koridor jurnalistik.

BACA JUGA:Makin Miskin Makin Disalahkan, Ini Alasan Ilmiah Kenapa Orang Miskin Sering Diinjak-injak

PWI meminta wartawan meningkatkan kewaspadaan. Besarnya dukungan politik dan kekuatan ormas di belakang pasangan Rudy–Seno dikhawatirkan melahirkan oknum yang bertindak di luar kendali demi mencari simpati kepada penguasa daerah.

Ketua pihak kehormatan PWI mendorong Awan melapor kepada kepolisian dan menyerahkan rekaman percakapan sebagai bukti ancaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share