Kerja Tanpa Libur, PLN Kejar Pemulihan Listrik Sibolga dan Tapteng
Ilustrasi PLN yang bekerja untuk memulihkan listrik di Sumut-ISTIMEWA (AI)-
POSTINGNEWS.ID --- PT PLN (Persero) terus mengupayakan pemulihan jaringan listrik di kawasan Sumatera Utara dengan pola kerja tanpa jeda.
Petugas di lapangan bergerak sepanjang hari untuk memastikan wilayah yang terdampak banjir dan longsor dapat kembali mendapatkan suplai listrik.
Lahan yang terjal dan cuaca yang kerap berubah menjadi tantangan utama dalam proses pemulihan tersebut.
Di sejumlah titik, termasuk Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, PLN menyelesaikan penggantian kurang lebih 900 tiang listrik yang roboh.
BACA JUGA:Kalah 0-1 dari Filipina, Apakah Timnas Indonesia Masih Bisa Lolos? Gini Skenarionya!
Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN menuturkan bahwa pekerjaan banyak dilakukan dalam kondisi terbatas.
Sebagian petugas bekerja dengan penerangan minim serta menghadapi ancaman longsor yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Karena alat berat tidak dapat masuk ke area terdampak, seluruh komponen jaringan harus dibawa manual hingga ke lokasi.
"Kendati medan yang cukup menantang, petugas PLN bekerja nonstop 24 jam untuk memulihkan jaringan yang terdampak secepatnya. Fokus kami satu, agar pasokan listrik dapat kembali mengalir di berbagai wilayah," ungkap Darmawan dalam keterangan tertulis, dikutip pada hari Selasa, 9 Desember 2025.
Ia menyebut percepatan pemulihan dilakukan di seluruh bagian sistem kelistrikan.
Pemulihan dilakukan mulai dari sisi pembangkit, transmisi, gardu induk, hingga jaringan distribusi secara paralel.
"Sesuai arahan pemerintah melalui Menteri ESDM, kami terus mengerahkan seluruh sumber daya untuk mempercepat pemulihan listrik di Sumatera. Alhamdulillah dengan semangat gotong royong bersama TNI, Polri, dan pemerintah daerah, Jumat (5 Desember) pasokan listrik untuk lebih dari 92 ribu masyarakat di Sibolga dan Tapanuli Tengah sudah kembali mengalir," paparnya.
Objek vital seperti fasilitas kesehatan, posko pengungsian, dan BTS komunikasi menjadi prioritas awal penyalaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News