Sindir Projo, PDIP: Gerindra Itu Bukan Tempat Sembunyi Orang Bermasalah
Projo menegaskan bahwa mereka tidak akan jadi relawan yang hanya mencari muka, tetapi tetap memberi kritik konstruktif terhadap pemerintahan Prabowo Subianto.-Foto: SinPo-
POSTINGNEWS.ID - Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, menanggapi langkah Budi Arie yang membawa relawan Projo mendekat ke Partai Gerindra. Ia menyebut manuver itu sebagai “logika politik” pribadi.
“Kalau Budi Arie hari ini mengiring Projo ke Gerindra, kepada Bapak Prabowo, logika politiknya barangkali seperti itu,” ujarnya di Gedung DPR RI, Selasa (4/11/2025).
Namun, Said menepis anggapan langkah itu berkaitan dengan kasus pidana judi online yang pernah menyeret nama Budi Arie saat di Kementerian Kominfo.
BACA JUGA:Cak Imin Umumkan Pemutihan BPJS, DPR: Jangan Sampai yang Disiplin Malah Rugi
Menurutnya, Gerindra pasti tak mau menampung orang yang bermasalah hukum. “Gerindra itu bukan tempat kumpulannya para kriminal,” tegas Said.
Ia juga menilai, Gerindra pasti tersinggung bila partainya dianggap tempat berlindung dari tuntutan hukum.
“Mungkin kawan-kawan Gerindra akan marah juga kalau digituin,” ujarnya.
BACA JUGA:Gerindra Masih Diam Soal Budi Arie dan Projo yang Niat Gabung
Pernyataan Said ini menandakan PDIP tidak terlalu ambil pusing dengan hengkangnya relawan Jokowi ke kubu Prabowo.
Namun, ia menyindir rencana Budi Arie mengganti logo Projo yang menampilkan wajah Jokowi.
“Mungkin itu cara agar bisa move on,” ucap salah satu kader PDIP sambil tertawa kecil.
BACA JUGA:Harga Emas Turun, Investor Panik atau Cuma Istirahat?”
Langkah Budi Arie dinilai pragmatis — berpindah haluan demi tetap eksis di orbit kekuasaan.
Tapi, politik Indonesia memang sering kali seperti drama Korea: penuh plot twist tak terduga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News