Projo Merapat ke Gerindra, PDIP: Ada Sesuatu yang Disembunyikan Budi Arie?

Projo Merapat ke Gerindra, PDIP: Ada Sesuatu yang Disembunyikan Budi Arie?

PDIP menilai langkah Ketua Projo Budi Arie merapat ke Gerindra sarat strategi politik. Ada sinyal kepentingan yang belum diungkap.-Foto: IG @mh_said_abdullah-

JAKARTA, PostingNews.id – Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai rencana Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi untuk bergabung ke Partai Gerindra bukan sekadar langkah biasa. Menurutnya, ada strategi politik yang tengah dimainkan, meskipun hanya Budi Arie sendiri yang benar-benar tahu arah dan tujuan akhirnya.

“Ada sesuatu yang disembunyikan oleh Budi Arie? Tentu Budi Arie yang lebih tahu,” ujar Said saat ditemui awak media di Kompleks DPR, Jakarta, pada Selasa, 4 November 2025.

Projo dikenal sebagai organisasi relawan yang lahir pada penghujung 2013 demi mendukung kemenangan Joko Widodo dalam Pilpres 2014. Budi Arie adalah salah satu pendirinya, bersama sejumlah kader PDIP lain. Namun kini, garis hubungan Projo dan Jokowi tampak mulai diregangkan, terutama setelah Budi Arie menyatakan keinginannya untuk merapat ke Gerindra, partai yang kini dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

Said berpendapat bahwa langkah Budi Arie sudah disusun dengan pertimbangan matang. Ia menilai ada kalkulasi politik yang menghubungkan dukungan kepada Prabowo serta peluang bagi Gibran untuk melanjutkan kekuasaan di periode berikutnya.

BACA JUGA:Utang Whoosh Jadi Heboh, Prabowo: Jangan Menari di Gendang Orang!

“Dia mendukung Bapak Prabowo sambil akan bonceng sesuatu di belakangnya dengan nitip Pak Gibran umpamanya, ya biasa-biasa saja. Kan itu strategi politik saja,” ucap Ketua Badan Anggaran DPR itu.

Said juga menepis penilaian bahwa Budi Arie bergeser ke Gerindra karena ingin berlindung dari isu dugaan keterlibatan dalam kasus judi online yang mencuat saat ia masih menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika. Ia menegaskan Gerindra tidak mungkin menerima orang yang bermasalah secara hukum, karena partai tersebut menjaga citranya sebagai rumah bagi politisi yang ingin menyalurkan aspirasi politik secara serius.

“Kita tidak bisa langsung men-judge orang ada sangkut pidana kemudian lari ke Gerindra,” tegas Said.

Sementara itu, Budi Arie sendiri mengatakan proses bergabungnya dengan Gerindra masih berada pada tahap awal. Ia bahkan menyebut keputusannya belum final.

BACA JUGA:Minta Kursi Pimpinan DPR Tak Didominasi Pria, Puan: Kalau Bisa Perempuan Lebih dari 30 Persen!

“Kan saya baru minta izin. Diizinin enggak sama yang bergabung ke Partai Gerindra? Kan kami belum bergabung. Saya baru mau masuk, baru mau masuk,” kata Budi Arie setelah kembali terpilih sebagai Ketua Umum Projo dalam Kongres III di Jakarta pada Ahad, 2 November 2025.

Budi menambahkan, keputusan soal apakah Projo secara kelembagaan akan turut merapat ke Gerindra masih bergantung pada perkembangan ke depan. Namun ia tidak membantah bahwa jika ketua umum bergerak, maka sebagian besar anggota kemungkinan besar mengikuti langkah tersebut. Ia juga mengaku telah berkomunikasi dengan Presiden Prabowo dan dalam waktu dekat akan bertemu langsung.

Di pihak Gerindra, Ketua Dewan Kehormatan Ahmad Muzani menyampaikan bahwa partainya terbuka bagi siapa pun, termasuk Budi Arie, selama memenuhi syarat dasar sebagai warga negara Indonesia dan telah berusia minimal 17 tahun atau menikah.

“Memenuhi dua syarat itu, saya kira kami bisa menerima siapa saja, dari mana saja. Apalagi seorang Budi Arie yang saya kira kita sudah tahu semua,” ujar Muzani di Kompleks DPR pada Selasa, 4 November 2025.
Namun Muzani mengaku belum bertemu langsung dengan Budi Arie atau membicarakan isu tersebut dengan Presiden Prabowo.

“Saya belum ketemu Presiden sejak ada berita ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News