Aksi Nyata di Hari Internasional untuk Aksi Iklim: LindungiHutan Ajak Publik Turun Tangan Selamatkan Bumi
Ilustrasi Berita--vritimes.com
POSTINGNEWS.ID --- Tanggal 24 Oktober diperingati sebagai International Day of Climate Action, momen penting untuk mengingatkan seluruh dunia tentang urgensi melawan krisis iklim.
Bagi Indonesia — negara dengan keanekaragaman hayati terbesar ketiga di dunia — hari ini bukan sekadar simbol, tapi sebuah alarm keras bahwa bumi sedang butuh aksi nyata.
Selama dua dekade terakhir, laju deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia masih jadi masalah besar.
Jutaan hektar hutan hilang, membawa dampak langsung pada penyerapan karbon, rusaknya habitat satwa liar, hingga terancamnya mata pencaharian masyarakat adat yang bergantung pada hutan.
BACA JUGA:Menteri Karding Akui Kenal Tersangka Pembalak Hutan Aziz Wellang Sejak di Ormas Sulawesi
Deforestasi Masih Jadi Ancaman Serius
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), angka deforestasi netto Indonesia pada periode 2021–2022 mencapai 104 ribu hektar — menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Namun, data dari Global Forest Watch (GFW) menunjukkan hal yang mengkhawatirkan: pada 2023, Indonesia kehilangan 1,18 juta hektar tutupan hutan primer, yang menyumbang 65% dari total deforestasi di kawasan Asia Tropis.
Artinya, meski ada kemajuan, kerusakan hutan belum benar-benar berhenti.
Setiap hektar hutan yang hilang berarti jutaan ton karbon terlepas ke atmosfer — mempercepat pemanasan global yang sudah kita rasakan dampaknya hari ini.
LindungiHutan Dorong Aksi Nyata, Bukan Sekadar Kampanye
Di tengah tantangan tersebut, LindungiHutan, startup sosial berbasis lingkungan, mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi lewat kampanye penanaman pohon serentak di berbagai daerah.
Lewat satu pohon yang ditanam, setiap individu ikut membantu:
Menyerap emisi karbon dari udara
Menambah keanekaragaman hayati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: vritimes.com