Di Balik Pertemuan Megawati-Dasco Sebelum Hasto Dapat Amnesti: 'Ada Tukar Tambah Politik'?

Di Balik Pertemuan Megawati-Dasco Sebelum Hasto Dapat Amnesti: 'Ada Tukar Tambah Politik'?

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, membagikan potret kebersamaannya dengan Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo, dan Puan Maharani—tiga tokoh sentral di PDI-P—melalui akun Instagram pribadinya pada Kamis, 31 Juli 2025. Dalam salah satu foto, Dasco te--Foto: IG @sufmi_dasco.

POSTINGNEWS.ID --- Pemberian amnesti kepada Hasto Kristiyanto oleh Presiden Prabowo Subianto menimbulkan tanda tanya di kalangan publik. Pasalnya, hanya beberapa jam sebelum amnesti diumumkan, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sempat mengunggah momen pertemuannya dengan Megawati Soekarnoputri di Bali. Sontak, hal ini memicu tanda tanya besar? Ada apa di balik pertemuan Megawati-Dasco? Bahkan ada pula spekulasi bahwa ada “tukar tambah politik” yang terjadi.

Dalam unggahan Instagram Dasco, tampak dirinya duduk semeja bersama Megawati, Puan Maharani, dan Prananda Prabowo. Ia juga ditemani Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, orang dekat Presiden Prabowo.

Tak banyak keterangan yang disematkan. Hanya satu kalimat diplomatis: “Merajut Tali Kebangsaan dan Persaudaraan.”

Menurut informasi yang beredar, pertemuan ini terjadi di sela-sela agenda internal PDIP di Bali, tepatnya pada Kamis, 31 Juli 2025. Kongres VI PDIP sendiri berlangsung mulai 1 Agustus dan resmi ditutup pada Sabtu, 3 Agustus 2025.

BACA JUGA:Berapa Ukuran Kamar Mandi yang Ideal untuk Rumah di Indonesia? Pakar: Ada 2 Ukuran Bisa Jadi Referensi!BACA JUGA:Berapa Ukuran Kamar Mandi yang Ideal untuk Rumah di Indonesia? Pakar: Ada 2 Ukuran Bisa Jadi Referensi!

Di sisi lain, malam harinya, Dasco sudah berada di Gedung DPR untuk mengumumkan persetujuan parlemen atas usulan amnesti bagi Hasto dan abolisi untuk Tom Lembong.

Apakah pertemuan tersebut berkaitan dengan keputusan politik besar itu?

Dasco membantah. Saat dikonfirmasi wartawan di Kompleks Parlemen, ia menjelaskan bahwa kunjungannya bersama Prasetyo membawa dua misi berbeda. Prasetyo menyampaikan pesan kenegaraan dari Presiden, sedangkan dirinya membawa salam dari Prabowo dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Gerindra.

“Kalau politik dagang sapi, saya rasa tidak ada. Iduladha juga sudah lewat,” kata Dasco sambil tertawa kecil.

Ia mengklaim tidak ada pembicaraan spesifik soal amnesti ataupun permintaan dukungan kepada pemerintahan Prabowo. Menurutnya, dukungan PDIP terhadap program-program pemerintah sudah disampaikan Megawati jauh hari sebelum pertemuan tersebut.

BACA JUGA:Tingkatkan Keselamatan, KAI Divre III Palembang Tutup 7 Perlintasan KA Selama Semester Satu 2025

Dalam pidato penutupan Kongres, Megawati memang menegaskan sikap partai, yakni mendukung langkah positif pemerintah, tapi tetap kritis terhadap kebijakan yang tak sejalan dengan Pancasila dan keadilan sosial. “Kita ini bukan oposisi. Tapi penyeimbang,” ujar Megawati saat itu.

Di luar pernyataan resmi itu, publik tentu tetap mencermati waktu dan momentum yang begitu berdekatan. Jika pun tak ada “deal” hitam di atas putih, rekonsiliasi dua kekuatan politik besar—Gerindra dan PDIP—jelas sudah di depan mata. Tinggal menunggu waktu, siapa mendapat apa.

Bantahan Bertubi dari Istana dan PDIP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News