Perbedaan Bendungan ASI, Mastitis dan Abses Payudara

Ibu menyusui boleh berpuasa-@parentingibu-Instagram
POSTINGNEWS.ID - Apakah kamu mengalami payudara membengkak dan terasa nyeri saat menyusui anak? Jika ya, kamu perlu tahu apa saja masalah yang kerap terjadi pada ibu meyusui.
Ada berbagai masalah menyusui meliputi bendungan ASI, mastitis, dan abses payudara. Karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali perbedaan antara bendungan ASI, mastitis, dan abses payudara.
Selengkapnya, simak penjelasan perbedaan ketiga gangguan menyusui tersebut.
BACA JUGA:Mendadak Batal! Prabowo Pilih Temui Anwar Ibrahim, Pelantikan IPDN Tanpa Presiden
1. Bendungan ASI
Gangguan pada ibu menyusui yang pertama adalah bendungan ASI. Melansir dari Cleveland Clinic, bendungan ASI adalah pembengkakan payudara yang terjadi segera setelah melahirkan.
Bendungan ASI terjadi ketika tubuh mengalami perubahan dari tahap pertama laktasi (yang dimulai selama kehamilan) ke tahap kedua yakni setelah melahirkan. Pada kondisi ini, ASI mulai diproduksi dalam tubuh.
Tubuh kamu bersiap untuk meningkatkan produksi ASI dengan mengirimkan lebih banyak darah dan getah bening ke payudara. Hal ini menyebabkan peningkatan volume cairan di antara jaringan payudara, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan gejala lainnya.
Jangan khawatir, bendungan asi bersifat sementara saat tubuh bersiap untuk menyusui anak. Biasanya puncak bendungan ASI terjadi sekitar lima hari setelah melahirkan. Pada saat ibu memasuki dua minggu pasca persalinan, bendungan ASI biasanya akan mereda.
Melansir dari Cleveland Clinic, tanda-tanda ibu mengalami bendungan ASI dapat dilihat melalui beberapa kondisi berikut ini:
- Pembengkakan kedua payudara, terutama di daerah bawah payudara.
- Adanya rasa nyeri di payudara, yang terkadang terasa sangat sakit atau parah.
- Payudara terasa kencang atau keras.
- Kamu mengalami berkeringat berlebihan, demam, dan menggigil.
2. Mastitis
Gangguan pada kamu menyusui selanjutnya adalah mastitis. Melansir dari Mayo Clinic, mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang terkadang menyebabkan infeksi. Mastitis menghasilkan timbulnya nyeri payudara, pembengkakan, rasa panas dan kemerahan pada payudara. Kamu mungkin juga mengalami demam dan menggigil akibat kondisi ini.
BACA JUGA:Wajib Masuk Watchlist! Drakor Beyond the Bar Suguhkan Pertarungan Hukum Paling Seru di Tahun 2025
Penyebab utama mastitis adalah ASI yang terjebak dan tidak dikeluarkan dari payudara. Penyebab lainnya dapat disebabkan oleh saluran susu yang tersumbat. Jika payudara tidak sepenuhnya kosong saat menyusui, salah satu saluran susu Bunda bisa tersumbat.
Selain itu, mastitis juga dapat disebabkan oleh bakteri yang masuk ke payudara. Bakteri dari permukaan kulit dan mulut bayi dapat masuk ke saluran susu melalui celah di kulit puting atau melalui lubang saluran susu. Susu yang stagnan di payudara dan tidak dikosongkan menyediakan tempat berkembang biaknya bakteri dan membuat kamu terserang mastitis.
Melansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejala mastitis dapat muncul secara tiba-tiba, meliputi:
- Adanya rasa nyeri payudara atau rasa panas saat payudara disentuh
- Pembengkakan payudara
- Penebalan jaringan payudara, atau adanya benjolan payudara
- Timbulnya nyeri atau sensasi terbakar terus menerus atau saat menyusui
- Munculnya kemerahan kulit pada area payudara
- Payudara terasa sangat sakitIbu mengalami demam hingga 38,3 derajat celcius atau bahkan lebih tinggi.
3. Abses Payudara
Gangguan terakhir pada ibu menyusui adalah abses payudara. Melansir dari Healthline, abses adalah akumulasi nanah di dalam tubuh yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi pada payudara dapat menyebabkan abses payudara, yang merupakan kondisi umum pada ibu menyusui.
Abses payudara sendiri mengacu pada kondisi terjadinya penumpukan nanah dari infeksi payudara pada ibu menyusui. Peradangan jaringan payudara (mastitis) juga dapat menyebabkan infeksi yang mengarah pada abses payudara.
Abses payudara paling sering terjadi pada ibu menyusui. Meski demikian, kamu yang tidak menyusui dan bahkan pria juga dapat berpotensi mengalami abses payudara.
Pada ibu menyusui, abses payudara juga dapat terjadi ketika infeksi yang tidak diobati pada payudara semakin berkembang, atau adanya infeksi bakteri dari kulit ibu atau dari mulut anak.
Melansir dari Healthline, gejala umum dari abses payudara termasuk:
- Rasa sakit pada payudara
- Payudara mengalami kemerahan
- Payudara membengkak
- Kulit payudara terasa hangat
- Keluarnya cairan dari bagian lain di payudara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News