Penyebab, Gejala dan Cara Menyembuhkan Autoimun

penyakit autoimun-jcomp-Freepik
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Banyak orang kini semakin sering didiagnosis terkena penyakit autoimun.
Dilansir dari National Institutes of Health, kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan tubuh sendiri karena keliru mengenali sel sehat sebagai ancaman.
Salah satu penyebabnya adalah faktor genetik yang diwariskan secara turun-temurun sehingga beberapa orang punya risiko lebih tinggi untuk mengembangkan autoimun.
BACA JUGA:Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Status Naik Level Awas: Warga Harus Jauhi Aliran Sungai!
Selain gen, lingkungan modern berperan besar dalam peningkatan kasus ini.
Paparan polusi udara, bahan kimia dalam makanan olahan dan gaya hidup minim gerak dapat memicu peradangan kronis yang memicu sistem imun jadi hiperaktif.
Teori kebersihan atau hygiene hypothesis menjelaskan bahwa berkurangnya kontak dengan mikroba selama masa kecil membuat sistem imun tidak terlatih dengan baik sehingga lebih mudah menyerang tubuh sendiri.
Di era modern, konsumsi makanan ultra-proses meningkat drastis.
BACA JUGA:GAWAT! Tambang Nikel di Raja Ampat Bisa Bunuh Paus Sperma dan Pari Manta
Makanan instan tinggi gula dan lemak jenuh dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus sehingga memengaruhi respons imun.
Stres berkepanjangan juga berdampak pada kestabilan sistem kekebalan tubuh.
Hormon stres seperti kortisol yang terus-terusan tinggi akan melemahkan mekanisme pengaturan imun sehingga potensi autoimun lebih besar.
Kurang tidur dan polusi suara di perkotaan juga menambah beban stres pada tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News