GAWAT! Tambang Nikel di Raja Ampat Bisa Bunuh Paus Sperma dan Pari Manta

GAWAT! Tambang Nikel di Raja Ampat Bisa Bunuh Paus Sperma dan Pari Manta

Raja Ampat, surga bawah laut dunia yang dikenal dengan keindahan dan kekayaan biodiversitasnya, kini menghadapi ancaman besar.--Istimewa

POSTINGNEWS.ID - Raja Ampat, surga bawah laut dunia yang dikenal dengan keindahan dan kekayaan biodiversitasnya, kini menghadapi ancaman besar.

Aktivitas pertambangan nikel di kawasan ini dinilai bisa merusak keseimbangan ekosistem laut dan mengancam kelangsungan hidup spesies laut langka, seperti paus sperma, kima raksasa, dan pari manta.

Meutia Samira Ismet, Dosen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University, menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak jangka panjang pertambangan terhadap laut Raja Ampat.

Menurutnya, spesies-spesies ini sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang stabil dan bersih. Bila terganggu, maka rantai makanan yang menopang kehidupan mereka bisa runtuh.

“Diet mereka sangat bergantung pada mikroorganisme planktonik, terutama yang bersifat fotosintetik. Jika ekosistemnya rusak, ini bisa menghancurkan seluruh rantai makanan laut,” tegas Meutia dalam keterangan kepada media. 

BACA JUGA:Viral Kerusakan Ekosistem Bahari di Raja Ampat, Pembina JANGKAR: Menjaga Laut Bukan hanya Tanggung Jawab Pemerintah

Bahaya Nikel untuk Laut Raja Ampat

Tambang nikel, khususnya yang berada di dataran dekat kawasan pesisir, berisiko menghasilkan limpasan limbah ke laut.

Limbah tersebut mengandung logam berat dan bahan organik berbahaya yang bisa mematikan mikroalga dan plankton—komponen penting dalam rantai makanan laut.

Penelitian di kawasan lain, seperti Teluk Vavouto di New Caledonia, menunjukkan bahwa konsentrasi nikel yang tinggi (di atas 46 μg/L) bisa bersifat toksik dan mengganggu pertumbuhan mikroalga fotosintetik.

Gangguan ini tak hanya berdampak pada plankton, tetapi juga makanan utama paus sperma, pari manta, dan habitat alami kima raksasa.

BACA JUGA:Tidak Efektif, Aturan Tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Resmi Dicabut

“Logam berat seperti nikel bisa menurunkan tingkat reproduksi biota bentik, termasuk kima raksasa yang sangat rentan terhadap pencemaran,” kata Meutia.

Tak hanya berpengaruh pada spesies laut, pencemaran dari aktivitas tambang juga bisa menurunkan kadar oksigen terlarut (DO), meningkatkan CO₂, dan mengurangi kejernihan air.

Hal ini secara langsung dapat merusak terumbu karang, padang lamun, dan tempat berlindung spesies laut lainnya.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya