BSU dan Bansos Cair! Sri Mulyani Luncurkan 5 Paket Stimulus Ekonomi Rp24,44 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan langkah ini diambil untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mempercepat pemerataan kesejahteraan masyarakat.--YouTube Setpres
Diskon 20% tarif tol untuk bulan Juni–Juli, ditargetkan menjangkau 110 juta pengendara
Program ini dilakukan melalui non-APBN, bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)
3. Bantuan Subsidi Upah (BSU)
17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau di bawah UMK, terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, akan menerima Rp300 ribu per bulan selama dua bulan
565 ribu guru honorer (Kemendikbud dan Kemenag) juga menerima bantuan serupa
4. Dukungan untuk Industri Padat Karya
2,7 juta pekerja di sektor ekspor padat karya mendapat diskon iuran Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar 50%
Program dibiayai dari non-APBN
5. Pemerataan dan Perlindungan Sosial
Tambahan stimulus berupa:
- Program sembako: Rp11,7 triliun
- Perpanjangan iuran JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja): Rp0,2 triliun
- BSU dan bantuan guru: Rp10,72 triliun
BACA JUGA:Kronologi Sopir Ambulans dan Pasien Tewas usai Ditabrak Toyota Land Cruiser
Total Stimulus dan Target Ekonomi
Total dana yang digelontorkan mencapai Rp24,44 triliun, terdiri dari:
Rp23,59 triliun dari APBN
Sisanya dari non-APBN, termasuk kerja sama dunia usaha
“Dengan adanya stimulus ini dan percepatan program prioritas, kita harapkan pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi bisa tetap terjaga mendekati 5 persen, meskipun tekanan global cukup berat,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers.
Jaga Daya Beli dan Kesejahteraan
Sebagai bagian dari strategi menjaga daya beli masyarakat, pemerintah juga mencairkan gaji ke-13 bagi ASN, TNI/Polri, pensiunan, dan aparatur daerah dengan total anggaran sebesar Rp49,3 triliun pada Juni ini.
Seluruh langkah ini diharapkan tidak hanya menjaga momentum pertumbuhan, tetapi juga mempercepat penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka, yang menjadi prioritas utama dalam kondisi ekonomi yang menantang saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News