Keutamaan Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah dan Bacaan Niatnya

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri Dzulhijjah sunnatan lillâhi ta‘ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”

Idealnya, niat dibaca pada malam hari sebelum fajar.

Namun, untuk puasa sunnah, diperbolehkan berniat di pagi hari selama belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa. Ini sesuai dengan hadis dari Aisyah RA yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah berniat puasa sunnah di pagi hari.

BACA JUGA:Extra! Vasaka Hotel Jakarta Tawarkan Nginap 26 Jam dan Spot Seru untuk Si Kecil

Tata Cara Melaksanakan Puasa Sunnah Dzulhijjah

Agar ibadah ini maksimal, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan:

1. Membaca Niat Sebelum Fajar

Awali dengan niat yang tulus di malam hari atau pagi hari (jika belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa).

2. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa

Seperti puasa wajib, hindari makan, minum, berhubungan suami istri, serta hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak fajar hingga magrib.

3. Perbanyak Ibadah Sunnah

Gunakan momentum ini untuk memperbanyak tilawah Al-Qur’an, dzikir, sedekah, dan doa. Setiap amalan akan dilipatgandakan pahalanya.

4. Berbuka dengan Cara yang Sunnah

Dahulukan berbuka dengan kurma dan air putih sebagaimana kebiasaan Rasulullah SAW. Pilih makanan halal dan bergizi untuk menjaga stamina.

BACA JUGA:Kontaminasi Menu Non Halal Bikin Makanan Jadi Haram, Ini Penjelasannya

Keutamaan Puasa Sunnah Dzulhijjah

1. Pahala Berlimpah di Hari yang Dicintai Allah

Amalan saleh di sepuluh hari pertama Dzulhijjah lebih dicintai Allah dibandingkan amalan di hari-hari lainnya. Termasuk puasa, yang menjadi amalan utama dan bernilai tinggi.

2. Menghapus Dosa

Puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) sangat dianjurkan bagi yang tidak berhaji. Rasulullah SAW bersabda:

"Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."