Mana Lebih Baik, Konsumsi Vitamin Alami atau Buatan Pabrik? Ini Penjelasan Dokter

Berbagai macam jenis vitamin: Vitamin menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup sehat.-wirestock-Freepik
JAKARTA, PostingNews.id - Vitamin menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup sehat.
Namun, satu pertanyaan klasik masih sering muncul; lebih baik konsumsi vitamin dari sumber alami atau pilih suplemen buatan pabrik?
dr Agil Wahyu Wicaksono, MBiomed, Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, punya penjelasannya.
BACA JUGA:5 Tuntutan Driver Ojol dalam Demo Besar-besaran Besok
Vitamin Alami vs Sintetis: Apa Bedanya?
Menurut dr Agil, perbedaan utama antara vitamin alami dan sintetis ada pada asal-usul dan proses pembuatannya.
Vitamin alami diperoleh dari makanan utuh seperti sayur, buah, dan produk hewani. Sedangkan vitamin sintetis dibuat di laboratorium dengan meniru struktur kimia vitamin alami.
Namun, meski bentuknya mirip, efeknya di dalam tubuh bisa berbeda.
“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin sintetis, seperti bentuk asam folat buatan, justru memiliki bioavailabilitas lebih tinggi, alias lebih mudah diserap tubuh,” ujarnya.
Meski begitu, vitamin alami sering dianggap lebih unggul dalam hal dukungan kesehatan jangka panjang, seperti perlindungan kardiovaskular.
Tapi, ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis vitamin.
“Contohnya vitamin C, baik alami maupun sintetis tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam manfaat kesehatannya,” tambahnya.
Vitamin sintetis sebenarnya tidak selalu buruk.
Bahkan dalam beberapa kasus, sangat diperlukan. dr Agil menjelaskan, suplemen sintetis bermanfaat untuk mengatasi kekurangan nutrisi, terutama pada:
- Kehamilan dan menyusui
- Penyakit hati seperti sirosis
- Gangguan penyerapan nutrisi (contoh: celiac)
- Penyakit ginjal kronis
- Neuropati dan gangguan perdarahan
- Kondisi kulit tertentu seperti dermatitis eksfoliatif
- Malnutrisi umum
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-