Kebijakan Trump Picu Amarah Publik, Ribuan Orang Demo Serentak di AS

Donald Trump-@realdonaldtrump-Instagram
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ribuan warga Amerika Serikat kembali turun ke jalan serentak pada Sabtu, 19 April 2025, menyuarakan protes terhadap berbagai kebijakan kontroversial yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
Aksi ini terjadi hampir di seluruh wilayah AS, dari pusat kota Manhattan hingga Washington, DC, dan bahkan menyentuh tempat bersejarah seperti monumen peringatan dimulainya Perang Kemerdekaan di Massachusetts.
Aksi ini menjadi lanjutan dari rangkaian unjuk rasa nasional yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap arah politik pemerintahan saat ini.
BACA JUGA:Kesepakatan Indonesia-AS Terbaru soal Tarif Trump, Ini Bahasannya
Isu-isu utama yang disorot dalam demonstrasi ini mencakup deportasi paksa terhadap imigran, pemecatan massal pekerja pemerintah, serta kebijakan yang dianggap mencederai prinsip-prinsip dasar demokrasi di Amerika.
Gelombang demonstrasi kali ini digagas oleh gerakan akar rumput bernama "50501" yang secara serentak mengorganisir aksi di 50 negara bagian.
Gerakan tersebut menamai aksinya dengan slogan “50 protes, 50 negara bagian, satu hari.”
Ini bukan kali pertama gerakan ini menggerakkan massa, sebelumnya mereka juga mengadakan demonstrasi bertajuk “Not My President’s Day” dan “Hands Off.”
BACA JUGA:Eratani Dapat Suntikan Dana Seri A Rp105 Miliar Demi Merevolusi Pertanian Indonesia
Dalam pernyataannya, para penyelenggara menilai bahwa kebijakan Trump merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak-hak sipil serta bertentangan dengan nilai-nilai dalam Konstitusi AS.
Di New York, tepatnya di tangga Perpustakaan Umum yang ikonik, massa meneriakkan penolakan terhadap tindakan deportasi oleh badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE).
Mereka berteriak, “Tidak ada rasa takut, tidak ada kebencian, tidak ada ICE di negara bagian kita,” sebagai simbol penolakan terhadap kehadiran aparat imigrasi yang dianggap menebar ketakutan di kalangan pendatang.
Salah satu suara yang mencuri perhatian datang dari Thomas Bassford, pria berusia 80 tahun yang juga ikut turun ke jalan.
BACA JUGA:Kesepakatan Indonesia-AS Terbaru soal Tarif Trump, Ini Bahasannya
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-