Singgung Sholat dan Zakat Umat Islam, Pendeta Gilbert Mengaku Salah: Maaf Ada Salah Pengertian
Pastor Gilbert-@pastorgilbertl-Instagram
BACA JUGA:Catat! Ini 3 Tips Diet Terbaik untuk Tetap Menjaga Kesehatan Jantung
"Saya ingin betul-betul memohon maaf untuk segala yang terjadi dan kalau ada salah ucap, salah pengertian, salah diksi, dan segala macam salah dalam percakapan saya, dalam ceramah saya kepada umat muslim maupun umat lain juga yang merasa terganggu dengan ceramah itu. Sekali lagi saya mohon maaf,"tutur Pendeta Gilbert di Jakarta, Selasa 16 April 2024.
Pendeta Gilbert juga menegaskan kalau ia sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung agama Islam, dirinya justru sangat menghormati, mencintai dan menghargai umat Islam.
Berdasarkan keterangan dari Pendeta Gilbert, video yang beredar ini sudah dipotong dan diedit sedemikian rupa hingga viral diberbagai media sosial.
Sebagai pihak yang videonya dipakai untuk diedit dan disebar luaskan pastinya Pendeta Gilbert merasa sangat menyayangkannya.
BACA JUGA:Begini Cara Mengolah Buah Bit yang Benar Agar Rasanya Jadi Lezat
Pendeta Gilbert juga menuturkan kalau pembicaraan dalam khotbah tersebut adalah sebuah autokritik untuk umat Kristiani.
Kalimat ibadah orang Islam yang cukup setengah mati menurut Pendeta Gilbert dikatakannya karena dilakukan sebanyak lima kali sehari, sedangkan orang Kristen hanya seminggu sekali dan dilaksanakan dengan duduk santai.
Sejak kecil Pendeta Gilbert sudah hidup berdampingan dengan umat Islam dan banyak dibantu juga oleh umat Islam, ia juga tinggal di Tebet yang hanya berjarak sekitar 200 meter saja dari masjid.
Karena sudah terbiasa hidup berdampingan inilah, menurut Pendeta Gilbert, ia sudah terbiasa dengan toleransi dan tidak mungkin mengejek atau menghina agama Islam.
BACA JUGA:Mau Kuliah di UGM Lewat Jalur Mandiri? Calon Mahasiswa Kurang Mampu dan Berprestasi Merapat!
Dalam pertemuannya dengan pemipin MUI, Pendeta Gilbert juga meminta maaf karena sudah membuat kegaduhan. Ia juga meminta para pimpinan MUI untuk memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan serta jalan keluar terbaik agar keadaan ini tidak semakin memanas.
MUI kemudian mengambil kesimpulan kalau kegaduhan yang timbul diakibatkan oleh video khotbah yang telah dipotong dan diedit, sehingga makna penyampaiannya berbeda dengan yang sebenarnya dan berpotensi membuat kesalahpahaman dalam masyarakat.
Sebagai umat beragama tentunya MUI menerima permintaan maaf dari Pendeta Gilbert dan meminta agar kejadian ini supaya menjadi pelajaran bagi Pendeta Gilbert dan semua pihak agar dalam berkhotbah atau berceramah tidak perlu membandingkan keyakinan atau ritual agama lainnya, demi menghindari terjadinya kesalahpahaman.
Lebih lanjut pihak MUI tidak memberikan jawaban apakah akan membawa hal ini ke jalur hukum, namun pihaknya mempertanyakan maksud dari pernyataan Pendeta Gilbert karena jika bercanda ini tidak lucu dan jika serius itu pasti keliru.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-